Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Hadir di acara Dzikir Akbar pemenangan pasangan capres Jokowi-Ma'ruf, Jumat (15/3/2019), Joko Widodo berbicara hanya 15 menit. Dzikir digelar di Gedung Serbaguna Pemprov Sumut di Jalan Willem Iskandar (Jalan Pancing), Medan.
Berkapasitas 10.000 orang, Gedung Serbaguna Pemprov Sumut tidak terlihat terisi penuh oleh peserta dzikir saat Jokowi berbicara. Di banyak sisi di balkon atau di atas karpet merah yang menutupi lantai gedung, tidak ada yang duduk.
Pantauan di lokasi dzikir, jelang kehadiran Jokowi pada pukul 18.15 WIB, tidak sedikit warga yang berdatangan dari berbagai tempat di Kota Medan, berpulangan. Terutama penyebabnya adalah rasa lapar. Panitia tidak menyediakan makanan berupa nasi kepada peserta. Hanya beberapa potong roti di dalam kotak.
"Sejak jam 2 siang tadi kami sudah sampai disini. Dari Medan Krio dan Kelambir Lima, nggak makan. Ada yang membawa anaknya ikut. Kami tak dikasi roti karena tak punya kupon. Lebih baik pulanglah," kata Erni beberapa saat sebelum meninggalkan gedung bersama 800 temannya.
Materi pembicaraan yang disampaikan Jokowi mengulangi hal-hal yang sudah pernah dijelaskannya di berbagai kesempatan berjumpa dengan relawan Jokowi-Ma'ruf atau masyarakat lainnya. Yakni tentang tiga "kartu sakti" baru sebagai kelanjutan kartu-kartu yang sudah dinikmati warga sebelumnya.
Ketiga kartu dimaksud adalah Kartu Indonesia Pintar - Kuliah, Kartu Pra-kerja dan Kartu Sembako.
"Siapa yang tidak setuju dengan kartu ini, ayo maju kalau ada yang tidak setuju biar saya kasi sepeda," tanyanya.
Sepanjang 15 menit berbicara nyaris tidak ada antusiasme dari warga peserta dzikir. Tak ada teriak histeris memanggil-manggil nama Jokowi, tak ada kebisingan akibat luapan kegembiraan dan tak ada pula gemuruh tepuk tangan.
Karena alasan waktu Sholat Magrib yang hampir tiba, Jokowi menutup pembicaraan. Nihil elu-elu sebagai pertanda dukungan atau optimisme bahwa bersama Ma'ruf Amin dia akan menang di Sumut pada Pilpres mendatang. Terkesan suasana lesu yang cukup kuat.
Hanya ketika hendak meninggalkan Gedung Serbaguna keriuhan tercipta. Warga berlomba-lomba agar dapat kesempatan berfoto dengan Jokowi.