Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Labuhanbatu. Kondisi badan jalan di Jalan Urung Kompas, Kecamatan Rantau Selatan, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara (Sumut), memprihatinkan. Sejumlah warga setempat mengeluhkan kerusakan diakibatkan melintasnya truk pengangkut tanah urug (timbun).
Puluhan truk diduga over tonase dan disinyalir diluar speksi kelas badan jalan pengangkut tanah tersebut, juga memicu masalah sosial. Karena kerusakan badan jalan tersebut dikhawatirkan akan menjadi rawan kecelakaan.
Kondisi tersebut pun dikeluhkan sejumlah warga yang berdomisili di sana. "Selama ada truk-truk cold diesel pengangkut tanah timbun, jadi cepat rusak jalan ini," keluh Tipah diamini warga setempat lainnya, Minggu (17/3/2019).
Truk pengangkut tanah itu juga mengakibatkan polusi udara. Tak jarang para pengendara menutup mulut dan hidung saat melintasi jalan karena abu yang dihasilkan dari puluhan truk yang mondar-mandir.
Sama seperti Tipah, Zai seorang pengendara yang sering melintasi jalan tersebut juga mengeluhkan hal yang sama. Selain kerusakan jalan, saat berpapasan dengan truk-truk pengangkut tanah timbun itu dirinya juga mengaku kesal lantaran polusi udara yang dihasilkan truk tersebut. "Berdebu kalau berpapasan dengan truk-truk itu, polusi, sesak napas, sakit mata," katanya.
Pantauan awak media di sepanjang Jalan Urung Kompas tersebut, sedikitnya ada 6 titik kerusakan, diperkirakan berukuran 2 x 2 meter. Hal itu dikhawatirkan bakal menjadi penyebab kecelakaan dan polusi udara, baik yang ditimbulkan truk pengangkut tanah maupun abu yang muncul dari badan jalan yang rusak.