Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Bantul - Banjir luapan air yang sempat melanda Kabupaten Bantul sejak kemarin, Minggu (17/3) berdampak pada lahan pertanian. Tercatat 62 hektare lahan pertanian di Bantul terancam gagal panen.
Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan (Dispertautkan) Kabupaten Bantul, Pulung Haryadi mengatakan, bahwa lahan yang terendam luapan air sebagian besar adalah lahan tanaman padi. Menurutnya, umur tanaman padi di lahan yang terdampak rata-rata masih berumur 50 hari.
"Yang paling parah itu di Desa Parangtritis, Tirtohargo dan Tirtosari, semuanya di Kecamatan Kretek. Untuk luas lahan yang terdampak di 3 Desa itu sekitar 62 hektar, padahal ada yang sudah siap panen itu," ujarnya saat dihubungi wartawan, Senin (18/3/2019).
Pulung menjelaskan selain tanaman padi, di lahan yang terdampak itu terdapat pula tanaman bawang merah. Karena terendam air, Pulung memastikan tanaman bawang merah itu gagal dipanen.
"Kalau terendam banjir, (tanaman bawang merah) pasti akan mati. Tapi untuk tanaman padi bisa bertahan sampai 3 hingga 5 hari meski setelahnya jadi pusau," katanya.
Pulung menambahkan, bahwa beberapa lahan seperti di Kecamatan Banguntapan, Sewon, Srandakan dan Sanden juga tergenang air. Namun saat ini kondisi airnya sudah surut," ucapnya.
Lebih lanjut, Pulung menyebut Dispertautkan saat ini masih melakukan pendataan lebih lanjut terkait daerah mana saja yang memerlukan bantuan. Selain itu, untuk bantuan yang diberikan akan melihat kondisi di lapangan. dtc