Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Probolinggo - Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api, Hendra Gunawan mengatakan, Gunung Bromo masih dinyatakan aman pada radius 1 kilometer dari bibir kawah. Itu karena Bromo masih menyemburkan abu, bukan kerikil atau lava pijar.
Hendra menambahkan, gunung api aktif yang memiliki ketinggian 2329 mdpl itu masih berstatus waspada level II. Gunung Bromo bisa dikatakan berbahaya apabila telah menyemburkan material vulkanik seperti kerikil ataupun lava pijar dalam radius 1 kilometer.
"Sampai saat ini kan masih abu yang keluar. Jadi belum terlalu ada perubahan," kata Hendra saat dihubungi detikcom, Senin (18/3/2019).
Tremor atau getaran yang terus berubah-ubah tidak menjadi patokan perubahan status Gunung Bromo. Menurut Hendra, yang bisa menjadi patokan yakni tingkat bahaya.
"Di peta kawasan rawan bencana itu, salah satu patokannya adalah data KRB dengan monitoring dijadikan satu untuk menentukan status. Atau perubahan status bisa dilakukan ketika ada erupsi membahayakan," imbuhnya.
Hendra menyebutkan, saat ini yang perlu menjadi perhatian yakni tingginya asap Gunung Bromo. Di mana telah menyentuh angka 1.500 meter dari kawah aktif. Tinggi asap Gunung Bromo saat ini bisa berdampak pada lalu lintas penerbangan.
"Untuk penerbangan, kita dari pos pengamatan hanya memberikan informasi tentang tinggi kolom abu saja. Dan kewenangannya, ada di perhubungan," pungkas Hendra.
Dari data PVMBG, kondisi Gunung Bromo saat ini yakni adanya aktivitas gempa tektonik 1 kali dengan amplitudo 32 milimeter selama 253 detik. Kemudian gempa tremor dengan amplitudo 0,5-19 milimeter dominan 3 milimeter. Terakhir gempa letusan terjadi 5 kali dengan amplitudo 29-30 milimeter selama 47-58 detik. dtc