Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan . Harga buah sepekan terakhir bergerak naik dengan besaran yang bervariasi tergantung kualitas dan jenisnya. Hal ini dipicu, musim
kemarau yang berimbas pada ketersediaan pasokan.
Seperti buah naga, harganya mencapai Rp 20.000 perkg. Padahal biasanya buah yang kaya manfaat bagi kesehatan ini dipasarkan dikisaran Rp 12.000 hingga Rp 13.000 perkgnya. Atau mengalami kenaikan Rp 7.000 hingga Rp 8.000 per kg. “Kalau buah naga ini, memang sudah lama kali murah harganya. Baru sepekan terakhir, naik. Sekarang kita jual Rp 20.000 perkg,” ujar R Gultom, salah satu pedagang buah di kawasan Pusat Pasar Tradisional Medan, Selasa (19/3/2019).
R Gultom menyebutkan, kenaikan harga buah naga ini disebabkan pasokannya yang tidak lagi banyak. “Buah naga yang kita jual ini, lokal punya,” ujarnya.
Selain buah naga sambungnya, hampir semua harga buah juga naik, termasuk buah impor. Selain buah naga, jeruk, jambu biji merah, terong belanda, markisa, juga apel, pear, anggur dan lemon. Untuk harga jeruk, sebutnya, biasanya harga modalnya Rp 9.500 per kg untuk angkat keranjang dengan kualitas sedang. Namun saat ini sudah mencapai Rp 13.000 per kg.
Demikian juga untuk markisa yang biasanya Rp 15.000 per kg, kini mencapai 18.000 per kg hingga Rp 20.000 per kg. Terong belanda dari Rp 15.000
per kg menjadi Rp 17.000-18.000 per kg, harga kuini dari Rp 14.000 per kg kini mencapai Rp 18.000 per kg. “Untuk kuini, sekarang ini, modalnya saja untuk angkat keranjang mencapai Rp 14.000 per kg,” ujarnya.
Sedangkan jambu biji merah dari Rp 8.000 per kg, menjadi Rp 15.000 per kg, belimbing dari Rp 5.000-6.000 per kg, menjadi Rp 10.000
hingga 12.000 per kg.
Sementara untuk buah impor, yang biasanya dia sediakan beberapa pilihan seperti apel, pear, anggur dan jeruk lemon. Namun, karena harganya melambung, terpaksa pasokannya dikuranginya. “Biasanya kita juga ada jual buah import, seperti apel, pear, lemon dan anggur. Tapi sekarang ini harganya juga ikut naik, seperti buah pear modalnya saja sudah mencapai Rp 25.000, kita jual jadi Rp 30.000 per kg. Padahal biasanya Rp 18.000 sampai Rp 20.000 per kg,” ujarnya.
Selain itu, buah anggur, biasanya modalnya Rp 30.000 perkg, namun saat ini sudah mencapai 50.000 per kg. “Sekarang kita tidak berani jual. Karena kita bisa beli, tapi tidak bisa jual. Karena sekarang ini, daya beli lagi sepi,” ujarnya.
Sepanjang tahun 2019 ini, sambungnya, daya beli masyarakat sangat lemah. Akibatnya hampir setiap hari dia membuang buah, karena sudah tidak layak jual dan konsumsi. “Setiap bulan kita hampir membuang 100 kg buah, yang paling parah bulan Maret ini,” ujarnya.
Hal senada diamini Eka pedagang buah lainnya. Menurutnya, kenaikan harga buah ini sudah terjadi sejak seminggu terakhir. “Sudah seminggu terakhir harga buah naik, hampir semua harga buah naik,” ujarnya.