Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Wakil Dubes Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Rob Fenn akan berkunjung ke Medan selama dua hari, 20 hingga 21 Maret 2019. Menurut Kepala Bagian Media Kedubes Inggris, John Nickell, kunjungan ini bertujuan untuk mempererat hubungan kerja sama Pemerintah
Inggris dan Pemerintah Provinsi Sumatra Utara.
Rob Fenn dijadwalkan bertemu dengan Wakil Gubernur Sumatra Utara, Musa Rajekshah pada Kamis (21/03/2019), untuk berdiskusi aspek-aspek kerja sama di bidang pendidikan, investasi, teknologi dan lingkungan.
Rob Fenn juga akan bertemu dengan dua peneliti Indonesia di Universitas Sumatra Utara (USU) yang berkolaborasi dengan para peneliti Inggris dalam skema kerja sama Newton Fund sehari sebelumnya, yakni hari ini Rabu (20/03/2019).
"Newton Fund adalah dana bantuan pemerintah Inggris untuk kemitraan UK-Indonesia Science & Technology Partnership, yang diharapkan dapat memberikan dampak nyata dalam perekonomian dan sosial," ungkap John melalui emailnya kepada medanbisnisdaily, Rabu (20/3/2019) pagi.
Dia juga menjelaskan, melalui kerja sama Newton Fund ini, Inggris bekerja sama dengan beberapa lembaga pendanaan riset, seperti Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Dana Ilmu Pengetahuan Indonesia (DIPI) dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Kedua peneliti tersebut adalah Dr Irda Safni (mengerjakan riset peningkatan produksi padi di bawah kemitraan Kemenristekdikti dan British Council) dan Dr Muhammad Basyuni (mengerjakan riset ekosistem hutan bakau di bawah kemitraan DIPI/LPDP dan UK Research and Innovation). Penelitian hutan bakau di Sumatera Utara yang dilakukan oleh Dr Mohammad Basyuni dari USU dan Dr Peter Bunting dari Aberystwyth University, mendapatkan dana riset Rp 11,5 miliar..
Rob Fenn menambahkan, dengan potensi yang gemilang dari Sumatra Utara, banyak kesempatan dapat digali untuk kerja sama yang lebih erat.
"Melalui kerja sama di bidang riset, saya berharap Inggris dapat membangun lebih banyak kolaborasi dengan Sumatra Utara dan berkontribusi untuk pembangungan ekonomi dan kemakmuran masyarakatnya. Inggris menanam investasi di Indonesia sebesar Rp 1,7 triliun untuk mendukung iklim bisnis dan mengembangkan teknologi digital. Melalui program second cities, kami ingin memastikan bahwa dampak dari dukungan yang kami berikan dapat juga dirasakan oleh wilayah-wilayah di luar Jakarta," jelas Rob Fenn.