Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Tapanuli Tengah. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tapanuli Tengah mencatat, sejak Januari-Maret 2019, total 20 kasus demam berdarah dengue (DBD), penyakit yang disebabkan nyamuk aedes aegypti di Tapteng, Sumut.
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Tapteng, Fadriani Marbun merinci, pada Januari terdapat 4 kasus DBD, 9 kasus di Februari, dan 7 kasus hingga medio Maret 2019.
“Kasus serangan DBD di Tapteng meningkat dibanding 2018 yang hanya 22 kasus. Ini masih bulan Maret 2019, tapi jumlahnya sudah mencapai 20 kasus,” ungkap Fadriani, Selasa sore, (19/3/2019).
Seluruh warga yang terserang DBD adalah anak-anak serta usia produktif. Mereka sudah pulang ke rumah setelah menjalani perawatan medis di sejumlah fasilitas kesehatan (puskesmas dan rumah sakit).
Hingga, Senin (18/3/2019) jumlah warga yang terserang DBD tercatat 6 orang, kemudian bertambah 1 orang lagi pada, Selasa (19/3/2019).
Dia menjelaskan, setelah fogging di SMP Negeri 1 Pandan, Senin sore, pihaknya mendapat laporan dari Puskesmas Pandan, ada satu lagi warga yang terkena DBD. Anak itu tinggal di Perumahan Aek Tolang.
“Kami telah melakukan fogging di rumah-rumah warga yang terserang DBD tersebut. Kemudian, ada anak sekolah yang terserang DBD, pekarangan dan ruang kelas sekolah juga di fogging,” ujarnya.
Menurut Fadriani, nyamuk aedes aegypti merupakan vektor (penyebar utama) demam berdarah (DBD). Untuk pencegahan kasus ini, upaya pemberantasan dipusatkan pada pengendalian nyamuk penularnya.
“Kita juga berharap kepedulian masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan masing-masing,” imbuhnya.