Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Setelah menorehkan kinerja yang cukup gemilang di 2018, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun ini didorong untuk bekerja jauh lebih keras lagi. Target dari sisi pencatatan produk baru dipasang cukup tinggi.
Tahun ini BEI menargetkan 75 pencatatan produk baru. Target itu termasuk emiten baru (IPO), obligasi dan instrumen pasar modal lainnya.
Sementara hingga hari ini jumlah emiten baru hanya 7 perusahaan. Sementara pipeline di BEI hanya 14 perusahaan termasuk di dalamnya emiten yang sudah mencatatkan sahamnya.
Untuk mengejar target itu, mau tidak mau BEI harus bekerja jauh lebih keras lagi. Mereka bahkan mengerahkan seluruh kekuatannya untuk mencapai target itu.
"Setidaknya ada 5 pilar yang kita lakukan untuk mencapai target," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna Setia di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (20/3/2019).
Ada beberapa hal yang akan dilakukan BEI seperti melakukan branding ulang tentang go public hingga sosialisasi yang sangat masif yang bersifat nasional. Para petinggi BEI pun untuk ikut merayu para korporasi untuk mencatatkan saham di pasar modal ataupun menerbitkan obligasi.
Para direksi hingga komisaris BEI akan secara personal mendatangi para pengusaha
"Kita lakukan high level approach. Bagaimana kita melakukan approach dengan direksi dan komisaris punya networking. Mereka akan mengetuk pintu dulu ke konglomerat untuk membuka dulu, setelah itu tim yang maju," tambahnya.
Bukan hanya itu, menurut Nyoman belum lama ini pihaknya mengumpulkan seluruh karyawan BEI dan pemangku kepentingan lainnya. Mereka diminta untuk ikut berkontribusi mencari perusahaan-perusahaan yang mau melakukan go public.
Nyoman menambahkan, BEI juga telah menggandeng 9 kementerian untuk meminta dukungan dari sisi kebijakan. "Itu untuk melihat apa saja yang bisa dilakukan bersama kalau yang berhubungan. Seperti peraturan di Ditjen Pajak, Bekraf, BKF dan beberpa kementerian terkait," tutupnya.(dtf)