Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi), mengatakan hasil survei Litbang Kompas yang memposisikan dirinya unggul 11,8% dari rivalnya Prabowo Subianto jadi bahan evaluasi dan koreksi. Jokowi mengatakan justru hasil survei yang baik bisa melemahkan.
"Ya itu, justru kalau saya hasil yang baik justru bisa melemahkan kita. Justru menjadikan kita tidak waspada," kata Jokowi ditemui wartawan di Sekretariat DPD PDIP DKI Jakarta, Jl Tenet Raya, Jakarta Selatan, Rabu (20/3/2019).
Jokowi mengatakan, hasil survei yang tidak baik lah yang justru bisa menjadi pemicu semangat timnya untuk bekerja lebih baik di lapangan. Apalagi, waktu pencoblosan terhitung tidak lebih dari sebulan lagi.
"Tetapi hasil survei yang tidak baik atau kecil malah mendorong, memicu seluruh relawan, kader untuk bekerja lebih militan lagi," kata Jokowi.
Sebelumnya, Jokowi mengatakan ada banyak lembaga survei di Indonesia yang merilis tingkat elektabilitas sementara untuk Pilpres 2019. Semuanya jadi bahan masukan baginya, termasuk survei Litbang Kompas.
"Ya survei kan banyak sekali kan. Ada berapa? Mungkin ada lebih dari 10. Semuanya kita pakai untuk evaluasi, untuk koreksi, untuk memacu bekerja lebih baik lagi," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan, semua hasil survei yang ada akan jadi bahan evaluasi. Hasil survei tersebut juga jadi pemicu semangat bekerja.
"Saya kira semua survei kita lihat sebagai bahan koreksi, sebagai bahan evaluasi untuk mendorong bekerja lebih baik lahi," kata Jokowi.
Litbang Kompas merilis hasil survei elektabilitas pasangan capres-cawapres yang berlaga di Pilpres 2019, sebulan sebelum hari pencoblosan. Survei digelar pada 22 Februari-5 Maret 2019 dengan melibatkan 2.000 responden, yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi di Indonesia. Margin of error survei ini plus-minus 2,2% dengan tingkat kepercayaan 95%.
Berikut ini hasil survei yang dirilis Litbang Kompas:
Jokowi-Ma'ruf Amin 49,2%
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno 37,4%
Rahasia 13,4%.
(dtc)