Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan saat ini alokasi anggaran belanja negara telah bergeser. Dulu anggaran belanja lebih banyak digunakan untuk pembangunan, sementara saat ini porsinya jauh berkurang.
Hal itu dia sampaikan saat menjadi pembicara dalam Rakornas Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2019. Rakornas tersebut mengambil tema 'Penguatan APIP dalam mengawasi Akuntabilitas Keuangan dan Pembangunan yang Berkualitas.'
"Kalau 20 tahun lalu kurang lebih 50% anggaran untuk pembangunan, sekarang sisa proyek 20%," katanya di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (21/3/2019).
Menurutnya, saat ini anggaran belanja negara lebih banyak dialokasikan untuk belanja pegawai dan membayar utang pemerintah serta bunga utang itu sendiri. Hanya saja dia tak menyebutkan persentase anggaran yang digunakan untuk itu.
"Lebih banyak anggaran untuk belanja pegawai di samping bayar bunga, bayar utang," sebutnya.
Di sisi lain, anggaran belanja negara secara keseluruhan terus mengalami kenaikan. Dalam 10 tahun terakhir, JK mengatakan anggaran tersebut naik 2 kali lipat.
"Dari sisi anggaran, kalau anda perhatikan setiap 10 tahun negeri ini anggarannya berlipat dua kali. Kalau anda periksa pada tahun 2010 itu kira-kira Rp 1.200 triliun, tahun ini hampir 10 tahun Rp 2.200 triliun, nanti tahun depan saya kira akan jadi Rp 2.300-Rp 2.400 triliun," jelasnya.(dtf)