Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Direktur Utama PD Pasar Kota Medan, Rusdi Sinuraya, mengatakan, pengganti Pasar Aksara akan dibangun di Jalan Masjid, Dusun 2, Kecamatan Percut Seituan. Persisnya, tak jauh di belakang Pos Polantas Percut Seituan, Jalan Wiliem Iskandar/Pancing.
"Lahannya sudah ada dan anggarannya telah disahkan. Bahkan, Perpres (Peraturan Presiden) juga," katanya ketika dikonfirmasi, Sabtu (23/3/201).
Ia mengaku, proyek pembangunan pasar tersebut dibangun dan menggunakan anggaran dari pusat. Kabarnya, sedang ditenderkan dengan nilai anggaran Rp 106 miliar lebih dari APBN.
"Biaya pembangunannya dari APBN bukan APBD. Proses tendernya langsung di pusat, kalau tidak salah di Kementerian PUPR. Saya tidak tahu bagaimana proses lelangnya," jelasnya.
Rusdi menuturkan, nantinya setelah rampung dibangun maka pasar itu diprioritaskan kepada pedagang yang berjualan di Pasar Aksara, bangunan sebelumnya. Jumlah pedagang sekitar 700 orang.
"Harapan kita tahun ini dibangun dan rampung. Dengan dibangunnya Pasar Aksara tentunya akan menambah PAD (Pendapatan Anggaran Daerah) Kota Medan. Apalagi, kita menargetkan mendapatkan laba tahun ini Rp 4 miliar, dengan asumsi Pasar Aksara bisa beroperasi dan Pasar Kampung Lalang serta Pasar Belawan," ungkapnya.
Lebih lanjut Rusdi mengatakan, sementara ini para pedagang ditempatkan di Terminal Aksara. Selain itu, disediakan tempat di Pasar Bakti, Pasar Halat, Pasar Sentosa Baru, Pasar Glugur, Pasar Sambu dan beberapa pasar lainnya.
"Kami telah menyiapkan tempat berjualan sementara waktu bagi pedagang eks Pasar Aksara. Semua pedagang bisa ditampung," tukasnya.
Ketua Komisi C DPRD Medan, Boydo HK Panjaitan menyambut positif rencana pembangunan Pasar Aksara oleh Pemerintah Pusat.
"Kalau memang mau dibangun tentu kita dukung. Bahkan, kalau bisa tahun ini selesai, sehingga nasib para pedagang tidak terkatung-katung," ujarnya.
Pasar Akasara terbakar pada Juli 2016. Pasca kebakaran, para pedagang berjualan di median jalan hingga berbulan-bulan, sehingga menyebabkan kemacetan. Saat ini, pedagang disebar ke sejumlah pasar.