Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI) Komite Pimpinan Cabang Medan, mengkritik pemerintah Indonesia yang tidak pro rakyat. Pernyataan itu diungkapkan SMI saat menggelar aksi unjuk rasa di depan kampus Universitas Islam Sumatra Utara (UISU) Jalan Sisingamangaraja Medan, Senin (25/3/2019).
Orator aksi, Muhammad Iksan, mengatakan, nasib masyarakat tidak lebih baik dari sebelum reformasi. Hal itu dikarenakan pemerintah tidak pro rakyat. Dia menyebutkan angka kemiskinan di Indonesia yang menurut data Bank Dunia berjumlah 70 juta jiwa. Selain itu jumlah buruh korban PHK ada di kisaran 152.491 dalam kurun waktu empat tahun (2014-2018).
"Sebentar lagi kita akan menggelar Pemilu 2019. Namun yang menikmati pesta demokrasi ini adalah kaum borjuasi. Pemilu yang menelan anggaran Rp 24,8 triliun adalah pesta kaum borjuasi," katanya.
Dalam statement tertulisnya SMI menyatakan beberapa sikapnya, antara lain, Pemilu 2019 adalah Pemilu rakyat bukan Pemilu borjuasi dan mengajak masyarakat membangun kekuatan politik alternatif. Lawan politik upah murah dan cabut PP 78/2015. Lawan perampasan lahan atas nama pembangunan. Hentikan kekerasan terhadap gerakan rakyat. Terakhir wujudkan reforma agraria sejati.