Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Sejumlah sastrawan Medan yang diundang dalam diskusi sastra membahas cerpen "Ketika Semua Menolak Kehadiran Diriku di Dekatnya" karya Yael Stefany Sinaga yang dimuat di Pers Mahasiswa (Persma) SUARA USU, menilai tidak ada unsur pornografi di dalam cerpen tersebut.
Hal itu dikatakan Roy Julian dan Juhendry Chaniago dalam diskusi yang digelar SUARA USU di sekretariat mereka di Jalan Universitas No 32, Kampus USU, Jalan Dr Mansyur Medan, Selasa sore (26/3/2019).
"Menurutku tidak ada unsur pornografi dalam cerpen itu. Apalagi mendukung LGBT (lesbian, gay, biseksual dan transgender) seperti yang dituduhkan pihak rektorat USU," kata Juhendri.
Hal sama juga dikatakan Roy Julian. Dia sama sekali tak menemukan adanya unsur pornografi apalagi kampanye mendukung LGBT.
Seperti diberitakan sebelumnya, akibat pemuatan cerpen di SUARA USU yang oleh pihak Rektorat USU ditengarai mendukung dan mengkampanyekan LGBT itu, 18 pengurus SUARA USU diberhentikan. Hal itu dikatakan Humas USU, Elvi Sumanti, saat dikonfrimasi medanbisnisdaily.com, Selasa sore (26/3/2019).
"Kenapa dibubarkan pengurusnya, karena mereka tidak mengakui bahwa cerpen tersebut telah mengandung unsur menentang moral dan mereka tidak mau menghapusnya dari media online, itu saja," kata Elvi.
Melengkapi informasi, cerpen "Ketika Semua Menolak Kehadiran Diriku di Dekatnya" bercerita tentang tokoh "aku" (perempuan) yang memiliki perasaan khusus dengan Laras (tokoh perempuan lainnya).
Dikisahkan, tokoh "aku" berasal dari keluarga broken home. Ayahnya seorang pengusaha yang merugi dan ibunya wartawati yang menjadi buronan karena aktivitas jurnalistiknya. Singkatnya, tokoh "aku" tidak terima ketika Laras akan menikah. Di acara pertunangan Laras, ia pun menyampaikan perasaannya itu.