Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Labuhanbatu. Bentrok kelompok nelayan diduga pemilik perahu pukat jajar versus perahu tuamang nyaris terjadi di perairan Selat Malaka di Sei Berombang, Panai Hilir, Labuhanbatu, Propinsi Sumatra Utara, Sabtu (30/3/2019), sekira pukul 03.00 WIB dini hari. Dua unit perahu pukat jajar milik masyarakat nelayan Sei Berombang, Labuhanbatu, hangus dibakar kelompok nelayan Panipahan Kabupaten Rokan Hilir, Propinsi Riau pemilik perahu tuamang.
Pembakaran itu, dipicu batas wilayah operasi menangkap ikan di wilayah yang berbatasan langsung tersebut.
Seorang saksi mata bernama Darma (33), nelayan, warga Kelurahan Sei Berombang, Kecamatan Panai Hilir, Minggu (31/3/2019) menceritakan kronologis peristiwa kepada wartawan.
Pada saat itu, mereka sedang beroperasi menangkap ikan di sekitar areal perairan PT Meranti Desa Sei Tawar, Kecamatan Panai Hilir, Kabupaten Labuhanbatu.
Belum beberapa lama menangkap ikan sekira pukul 02.30 WIB tengah malam, datang satu unit kapal pengangkutan dan satu unit perahu Tuamang membawa puluhan orang tak dikenal (OTK). Sebagian dari mereka menggenakan sebo atau penutup wajah melempari perahu menggunakan batu cincin jaring.
Setelah melempari, OTK itu langsung melanggar lintang perahu dengan kapal pengangkutan dan menyuruh menarik pukat untuk berhenti menangkap ikan. Merasa khawatir akan keselamatannya terancam, Darma dan rekannya mengikuti perintah OTK.
Selanjutnya, OTK yang juga masyarakat nelayan itu menaiki perahu dengan membawa senjata tajam. Dari atas perahu, mereka juga mengancam akan memasukkan ke penjara hingga membunuh jika melawan.
Dalam situasi itu OTK semakin anarkis, mereka pun langsung membawa dua unit perahu nelayan Sei Berombang bermesin 3 gross ton (GT) itu ke arah perairan Panipahan, tepatnya di lampu berok. Di sana, OTK langsung membakar dua unit perahu itu hingga karam. Sebelum membakar, ujar Darma, ikan hasil tangkapan, uang dan KTP disikat habis.
Kemudian, Darma dan 9 orang rekannya hanya bisa menatap api yang menjilati perahu yang merupakan mata pencahariannya tersebut. Selanjutnya, mereka dibawa ke daratan Panipahan dan disuruh pulang mengunakan kendaraan sepeda motor atau ojek.
Kasat Pol Air Polres Labuhanbatu AKP Iman Ginting ketika dihubungi wartawan membenarkan laporan kejadian masyarakat nelayan di Sei berombang tersebut. Menurut dia, pihaknya sedang menyelidiki dan mengumpulkan bukti-bukti kejadian tersebut.
"Benar. Ada kelompok masyarakat nelayan melaporkan pembakaran dua unit perahu mereka di Panipahan Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau,” katanya.
Tokoh Nelayan Sei Berombang, Muhammad Ikhwan mengutuk keras tindakan anarkis nelayan Panipahan Kabupaten Rokan Hilir itu dan persoalan ini akan memicu konflik yang berkepanjangan sesama nelayan.
Menurut dia, tidak tertutup kemungkinan nelayan Sei Berombang akan membalas aksi tersebut. “Perbuatan seperti ini sudah berulang kali hampir setiap tahunnya, menangkap ikan diperairan Labuhanbatu pun dibakar. Kami meminta siapapun yang ikut terlibat dalam aksi tersebut harus bertanggungjawab, mereka harus mengganti kerugian materi yang dialami,” tegasnya.