Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Tebing Tinggi. Wali Kota Tebing Tinggi, H Umar Zunaidi Hasibuan mengingatkan, bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah bagian dari masyarakat dan harus menjadi contoh dan teladan di tengah masyarakat.
“Kalau bagus ASN itu, masyarakat akan merasa bahwa dia terlindungi dan terlayani dibawah pemerintahan yang benar-benar mengayomi masyarakat,” kata Umar Zunaidi saat memimpin Apel ASN Pemerintah Kota Tebing Tinggi, Senin (1/4/2019), di halaman Kantor Balai Kota, Jalan Sutomo, Tebing Tinggi.
Kepada asisten, Umar meminta agar memeriksa kehadiran para ASN. “Antara yang malas dan yang rajin tentu harus ada perbedaan. Kepada ASN yang tidak taat/tidak patuh, akan dikenakan sanksi disiplin berupa teguran tertulis dan yang bersangkutan tidak akan dipromosikan dalam jabatan, dan itu merupakan hukum yang harus kita laksanakan,” tegas Umar.
Terkait kegiatan rapat koordinasi nasional (rakornas) dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Umar juga mengingatkan bahwa di tahun 2019 pemerintah melakukan terobosan dengan yang disebut SPBE (sistem pemerintahan berbasis elektronik).
“Semuanya itu dilakukan untuk percepatan pelayanan kepada masyarakat, sehingga sistem berbasis elektronik itu menjadi pilihan yang tidak dapat ditunda-tunda lagi,” imbuhnya.
Sedangkan terkait pesta demokrasi (pemilu) yang akan digelar pada 17 April 2019, Wali Kota mengingatkan kepada seluruh ASN agar menggunakan hak pilihnya, karena pemilihan umum ini menggunakan dana negara yang anggarannya cukup besar dan titik keberhasilannya adalah 78 % hadir dan menggunakan hak pilihnya.
Umar juga mengimbau kepada ASN jangan ada yang ikut ke dalam partai politik atau salah satu kontestan karena itu haram hukumnya.
“PNS/ASN harus netral, jangan ikut-ikutan berpestaria dengan sosial media yang menganjurkan ujaran-ujaran kebencian atau hoax yang dapat menimbulkan situasi yang meriuhkan dari pada masa kampanye ini, sehingga memprovokasi orang atau kelompok-kelompok lainnya,” pungkasnya.