Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Samosir. Pengrajin alat-alat musik tradisional, Leonard Simatupang (40), warga Berampu, Kecamatan Berampu, Sidikkalang, Kabupaten Dairi, kini memperluas pemasaran hasil karyanya ke Kabupaten Samosir.
Sebelum menetap di Dairi selama 3 tahun lebih, pria yang akrab disapa dengan panggilan Pargitar Rokkap ini, juga sudah menggeluti profesi yang sama di Surabaya kurang lebih 5 tahun, dan di Kabupaten Tapanuli Utara kurang lebih 10 tahun.
Kepada medanbisnisdaily.com, Senin (1/4/2019), ia mampu menempah alat musik tradisional dan modern, mulai dari kecapi, seruling, garantung, biola, mandolin dan gitar semua tipe. "Tagading pun bisa, cuma karena keterbatasan dana, belum pernah saya produksi. Biaya pembuatannya cukup mahal," sebut Leonard.
Ditemui di komplek perkantoran DPRD Samosir, di Parbaba, Leonard menyampaikan, kedatangannya kali ini merupakan yang ke empat kalinya, dan setidaknya sebanyak kurang lebih 20 unit gitar berbahan khas kayu jior, telah terjual.
"Sudah terjual sekitar 20 unit di Samosir, 80 persen berbahan kayu jior dengan harga rata-rata Rp 1,5 juta. Saya dagang ke Samosir, karena pasar di Dairi kurang. Bahkan di Pakpak Bharat, sama sekali tidak ada yang terjual," terang Leonard.
Pria yang mempersunting Boru Purba dan telah dikaruniai 4 orang anak ini, 1 laki-laki dan 3 perempuan, paling sulung masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), anak bungsu masih berusia 1 tahun, juga mengakui, sepertinya semua kalangan di Samosir cinta akan gitar.
"Samosir daerah wisata, dan saya lihat semua kalangan di Samosir cinta akan gitar. Ini ke empat kalinya saya ke Samosir, sudah terjual sebanyak itu," ujar Leonard.
Lanjutnya, hasil karyanya yang hingga kini masih bentuk pesanan karena keterbatasan modal, ternyata sudah pernah dipamerkan di Jakarta, Dairi, Medan, bahkan di Pekan Raya Sumatra Utara (PRSU) 2018 lalu, dan pada setiap pemeran terjual dua unit.
"Karena keterbatasan modal, sehingga masih bentuk pesanan dengan panjar 50% dari harga rata-rata Rp 1,5 juta. Kalau hasilnya, mencukupi untuk kebutuhan rumah tangga. Hanya saja, setelah beberapa kali ikut pameran, tidak ada peningkatan. Belum ada upaya pengembangan atau perhatian dari Pemerintah," ungkap Pria yang juga cacat fisik karena folio semasa balita.
Namun, kata Leonard, mantan Bupati Dairi Jonni Sitohang sudah pernah membeli gitarnya, juga anaknya yang saat ini masih duduk sebagai anggota DPRD Kabupaten Dairi.
Setiap kali datang ke Samosir hanya mampu membawa dua unit gitar karena masih naik angkot dan jalan kaki, Leonard mengatakan, di Samosir gitarnya juga telah dibeli oleh Kepala Pendidikan Samosir, Rikardo Hutajulu, Kasatpol PP Samosir, Darwin Sihombing, atlet paralayang Samosir, Abba Simbolon, bahkan oleh Marsada Band.
"Sekali datang ke Samosir, saya hanya bisa membawa dua unit karena keterbatasan untuk membawanya, masih naik angkot. Paling lama di Samosir hanya 3 hari , dan biasanya dua unit yang saya bawa langsung terjual," tutur Leonard.
Sejak menggeluti profesi itu sebagai pengrajin alat musik tradisional, ia mengatakan, hingga kini sudah ratusan unit hasil karyanya yang terjual. "Memang, sebagian masih harga Rp 500.000 karena bahannya terbuat dari triplek," kata Leonard Simatupang.
Mengakhiri perbincangan, Leonard yang selama ini mempromosikan hasil karyanya mengandalkan akun facebooknya, menyampaikan bahwa keterbatasan bukan penghalang baginya untuk tetap semangat berkarya.
"Bagi saya, keterbatasan bukanlah penghalang untuk tetap berkarya. Yang pasti bekerja dengan semangat, tulus dan mensyukuri apapun hasilnya," tutup Leonard Simatupang.