Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Pemerintah memutuskan membuka keran impor bawang putih sebanyak 100.000 ton melalui Perum Bulog. Hanya saja, hingga saat ini Kementerian Perdagangan (Kemendag) belum mengeluarkan izin impor.
Dipantau dari laman Inatrade Kementerian Perdagangan, izin impor bawang putih untuk Perum Bulog belum juga turun.
Merespons hal ini, Pengamat Pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia Khudori mengatakan pada dasarnya impor tak bisa dilakukan secara tiba-tiba. Sebab memerlukan waktu sedikitnya tiga bulan untuk pelaksanaan.
"Impor kan nggak bisa mendadak. Waktu ideal untuk impor itu tiga bulan. Bulog tiba-tiba dapat tugas impor bawang putih. Dia perlu proses untuk mencari pemasok. Proses ini-itu, termasuk pengapalan, idealnya tiga bulan," kata dia, Selasa (2/4/2019).
Walaupun begitu, Khudori mengungkapkan bawang putih impor tetap bisa masuk dalam waktu kurang dari tiga bulan. Hanya saja, artinya perlu ada aturan yang dilanggar.
"Kalau mesti kurang dari itu pasti prosesnya nggak baik. Kalau dipaksa mungkin bisa. Tapi kemungkinan ada sejumlah akrobat yang dilakukan dan itu tidak baik. Misalnya, mekanisme dan prosedur standar ditabrak," jelasnya.
Maka dari itu, ia mengimbau pemerintah agar segera mengeluarkan izin impor. Dengan begitu stok dan harga bawang putih di dalam negeri bisa terjaga.
Sementara itu, impor bawang putih dilakukan untuk mengantisipasi kenaikan harga pada Ramadan nanti. Sebab, saat ini harga bawang putih telah mengalami kenaikan hingga rata-rata mencapai Rp 45 ribu per kilogram (kg).
Sementara itu, Kementerian Perdagangan (Kemendag) belum mengeluarkan izin impor bawang putih untuk Perum Bulog. Hal itu pun akan berdampak pada kenaikan harga komoditas tersebut.
Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution izin impor seharusnya dikeluarkan sejak pekan lalu. Hanya saja, hingga saat ini Kemendag belum mengeluarkan izin tersebut.
"Jadi izin impor kita sudah perintahkan lakukan dan saya tadi tanya, ya memang belum. Harusnya minggu lalu (izin impor keluar)," kata dia di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat (29/3/2019) lalu.(dtf)