Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com- Tanah Karo. Proses pengurasan air mancur Tugu Perjuangan Berastagi menuai protes warga. Pasalnya, air pembuangan mengganggu pengendara dan warga yang melintas.
"Dari waktu-ke waktu, mekanisme kerjanya tetap saja manual dan menyusahkan warga, tidak ada inovasi baru. Mengapa tidak memikirkan kesusahan penduduk yang bermukim di sekitar lokasi pembuangan air. Apalagi pedagang di seputaran Jalan Veteran dekat tugu," ujar warga, Caferius Sembiring kepada medanbisnisdaily.com, Selasa (2/4/2019)
Caferius mengatakan kerap kali ketika proses pengurasan/pergantian air, para pedagang minim pembeli. "Tentunya pembeli enggan melintasi genangan air buangan. Butuh waktu satu-dua jam untuk normalisasi air. Ini sudah berlangsung lama. Kiranya jadi atensi Pemerintah Kabupaten Karo. Kalau tidak mampu mengelola, lebih baik dibuat seperti bentuk awal, buat pertamanan saja" ujar Caferius.
Warga pelintas yang diwawancarai medanbisnisdaily.com, Rinaldi Perangin-angin, juga menyatakan kekesalannya.
"Seperti kurang perencanaan pembangunan air mancur Tugu Perjuangan Berastagi ini. Katanya Tugu Perjuangan, tetapi sepertinya tidak ada nilai-nilai menghargai jasa pejuang itu, kalau seperti ini" tegas Rinaldi.
Camat Berastagi, Mirton Ketaren, mengatakan, perihal air mancur akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan pihak Pertamanan.