Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Berlin - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong serta delegasi Kementerian Perindustrian mewakili Indonesia saat menghadiri pameran teknologi industri terbesar di dunia, Hannover Messe 2019, di Jerman. Mereka didampingi oleh Duta Besar Republik Indonesia (RI) untuk Jerman, Arif Havas Oegroseno.
Pameran tahun ini dibuka langsung oleh Kanselir Jerman Angela Merkel dan Perdana Menteri Swedia Stean Lofven pada 31 Maret 2019. Swedia merupakan negara mitra Hannover Messe 2019. Saat membuka pameran, Kanselir Merkel menggarisbawahi pentingnya peranan artificial intelligence (AI) untuk kemajuan industri 4.0.
"AI akan menopang Revolusi Industri Keempat dan untuk itu strateginya perlu terus dikembangkan," tegas Kanselir Merkel.
Sebagai negara mitra Hannover Messe 2019, Swedia membawa 160 perusahaan untuk menjalin kemitraan bisnis dengan perusahaan dari negara lainnya. Setiap tahunnya, pameran ini rata-rata dihadiri sekitar 6.500 peserta dan 300 ribu pengunjung dari 75 negara.
Kehadiran Kepala BKPM pada Hannover Messe 2019 yang mewakili Menteri Perindustrian RI memiliki arti tersendiri bagi Indonesia. Demikian seperti disampaikan dalam keterangan pers KBRI Berlin yang diterima detikcom, Selasa (2/4/2019).
Di sela-sela pameran yang berlangsung sampai tanggal 5 April 2019 ini, akan dilakukan serah terima Negara Mitra Hannover Messe dari Swedia ke Indonesia. Indonesia telah terpilih menjadi negara mitra untuk penyelenggaraan pameran tahun 2020 dan menjadi negara pertama di ASEAN.
Menghadiri pameran tahun ini, Kepala BKPM melihat secara langsung banyaknya inovasi teknologi di bidang energi, teknologi berkelanjutan dan otomasi produksi.
Selain itu, Kepala BKPM, Thomas Lembong juga bertemu dengan Dirjen UNIDO (United Nations Industrial Development Organization) yang membahas kerja sama investasi dan industri.
Kepala BKPM menyatakan bahwa Indonesia siap bekerja sama dengan UNIDO di bidang peningkatan kemampuan sumber daya manusia industri dan teknologi. Kerja sama tersebut antara lain diwujudkan melalui pengembangan pendidikan vokasi.
Dirjen UNIDO mendukung gagasan ini dan akan menindaklanjutinya.dtc