Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan pemerintah mau membuat pilot project atau proyek percontohan dalam mendistribusikan obat dan suplai darah menggunakan drone.
Pilot project tersebut akan dikerjasamakan negara lain. Sejauh ini, ada investor dari Australia yang kemungkinan bakal ikut terlibat dalam pendanaan proyek tersebut. Hanya saja Luhut belum bisa menyebutkan anggaran yang dibutuhkan.
"(Anggarannya) itu nanti Bappenas yang atur. (Investornya) ada dari Australia," kata Luhut ditemui di kantornya, Selasa (2/4/2019).
Wilayah yang akan menjadi proyek percontohan adalah Sulawesi Selatan. Wilayah tersebut dipilih karena berdasarkan hasil studi itu yang paling memungkinkan dilakukan lebih dulu. Nanti daerah lain akan menyusul.
"Kita mau bikin pilot project, satu di Sulawesi Selatan, karena obat-obat, bawa darah khususnya kan suka terlambat. Kan kita tingkat kematian ibu-ibu tinggi. Jadi menteri Bappenas, menteri kesehatan lihat itu, kita bicara regulasinya semua, harmonisasi, jadi kita mau coba pilot project," jelasnya.
Dalam pilot project ini, nantinya daerah terpencil yang sulit diakses akan mendapatkan kiriman obat dan suplai darah melalui drone agar lebih cepat sampai. Luhut berharap ini bisa segera dilakukan.
"Ya sesegeranya nanti ini kalau bisa. Jadi nanti di radius 80 km di daerah-daerah terpencil bisa disuplai darah supaya nggak terlambat, karena banyak kematian ibu-ibu karena terlambatnya darah," tambahnya.
Sebenarnya rencana ini sudah pernah disinggung pada 2018 lalu. Kala itu Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan rencana pelaksanaan tersebut ditargetkan bisa selesai pada Oktober 2018.
"Ya satu sampai dua bulan selesai, Oktober," katanya di Kementerian Koordinator Kemaritiman, Jakarta, Selasa (13/8/2018). dtc