Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Bandar Lampung. Pulau Sumatera kini memiliki jalan tol terpanjang di Indonesia, yaitu Tol Bakauheni-Terbanggi Besar sepanjang 140,9 km. Tol itu diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada awal Maret 2019. Masih banyak kisah yang belum terceritakan.
Salah satunya proses pembebasan lahan ribuan hektare di atas proyek tol. Untuk pembebasan lahan, pengadilan menjadi garda terdepan eksekusi. Dibantu aparat, petugas pengadilan menjadi bamper setiap eksekusi.
Salah satunya pembebasan lahan di Lampung Tengah. Ketua PN Gunung Sugih, Syamsul Arief memimpin langsung pengosongan lahan, meski ada penolakan dari warga hingga preman. Berbagai cara dilakukan agar proyek pemerintah itu berjalan.
Bagi yang tidak setuju, bisa mengajukan gugatan gant rugi ke pengadilan. Hasilnya, kini tol tersebut bisa dilalui dan dinikmati seluruh warga yang hendak melintasi Lampung.
Namun, ada yang mengganjal di hati Syamsul. Sederhana tapi mengusik sanubarinya.
"Apakah Presiden tahu peran pengadilan itu? Saya rasa tahu. Tapi anak buahnya di kementerian 'men-zoom out' peran pengadilan itu. Kok bisa? Ya, dalam daftar peresmian jalan tol itu tidak ada orang pengadilan dalam daftar undangan," kata Syamsul saat berbincang, Rabu (3/4/2019).
Syamsul malah kaget, ada aparat yang tidak bersentuhan dengan proses pembebasan lahan malah diundang.
"Jadi kecewa? Ya rasanya. Tapi tidak penting saya atau Ketua Pengadilan Tinggi saya duduk dalam kursi undangan peresmian Tol itu. Saya mau Presiden perbaiki sistem aturan penggajian hakim. Naikan gaji dan kesejahteraan hakim. Sesederhana itu saja!" cetus Syamsul.(dtc)