Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Sebagai upaya menggali dan merevitalisasi situs sejarah Kotta Cinna dengan pendekatan sastra, Kosambi dan Museum Situs Kota Cina mengundang para penyair nusantara untuk menulis puisi tentang situs Kota Cina.
Sejarawan sekaligus pegiat Museum Kota Cina, Ichwan Azhari, Kamis (4/4/2019), menerangkan, puisi yang akan dibukukan itu bercerita tentang situs sejarah Kota Cina di Medan dalam 1 tahun jejak peradaban situs Kota Cina, yakni antara abad 11-16.
Menurutnya, situs Kota Cina jadi saksi suatu kawasan perdagangan dunia yang penting berlokasi kini di Medan Marelan, Medan, Sumatra Utara.
"Di situs itu, ditemukaan jutaan pecahan tembikar, keramik, manik manik, koin, kerang dan tulang sisa makanan serta serpihan ceceran benda arkeologis lainnya. Ada empat arca, enam struktur candi, pecahan kapal serta emas sebagai bukti adanya industri logam kuno," kata Ichwan.
Namun, tambahnya, tinggal suara lengking dari bawah tanah, atau hanya geraman yang susah payah menembus lapis demi lapis timbunan sejarah. Kami percaya, kata-kata akan membuat volume suara membesar dalam telinga kebudayaan. Pada penyair, panitia percaya, kata-kata lebih memantulkan kejernihan pada semua arah.
Untuk itu, kata Ichwan Azhari akan menunggu partisipasi penyair untuk ikut dalam antologi yang akan diterbitkan ke pos elektronik [email protected], dengan ketentuan: Terbuka untuk seluruh penyair. Setiap penyair boleh mengirimkan maksimal I0 (sepuluh) puisi. Puisi yang terpilih akan dibukukan. Biaya pencetakan buku ditanggung panitia dan setiap penyair terpilih akan mendapatkan dua buku.
Puisi akan ditunggu sampai 30 April 2019 dan pengumuman puisi terpilih 13 Mei 2019. Sedangkan peluncuran buku antologi 25 Juni 2019 dengan kurator Tsi Taura, HM Yunus Tampubolon dan pengantar buku antologi puisi Damiri Mahmud dan Ichwan Azhari.
Sebelumnya, Agus Susilo, seniman Medan yang dalam beberapa tahun terakhir aktif menggiatkan revitalisasi situs Kota Cina kepada medanbisnisdaily.com, mengatakan, kesenian merupakan cara strategis untuk mengedukasi masyarakat dalam menggali untuk kemudian merevitalisasi nilai-nilai sejarah peninggalan masa lalu.