Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Perusahaan produsen pesawat terbang, Boeing menyatakan akan memangkas produksi pesawat 737 MAX hingga 20% setiap bulan.
Mengutip Reuters, pesawat anyar ini hanya akan diproduksi menjadi 42 unit pesawat per bulan, dari sebelumnya 52 unit. Boeing tak menyebut kapan pemangkasan tersebut akan berakhir.
Hal ini dilakukan pasca dua kecelakaan yang menelan ratusan korban yakni Ethiopian Airlines 157 korban jiwa dan Lion Air 189 korban jiwa. Dua kecelakaan ini membuat perusahaan terbesar di dunia tersebut masuk dalam kondisi krisis.
Chief Executive Officer Boeing Dennis Muilenburg menjelaskan, kedua kecelakaan mematikan itu terjadi akibat gagalnya sistem aktivasi bernama MCAS anti-stall software "a common link".
Meskipun terjadi pemangkasan produksi, Boeing tak akan mengurangi jumlah pekerja pada bagian produksi. Muilenburg menjelaskan dewan penasehat perusahaan juga akan membentuk komite untuk meninjau bagaimana perusahaan mengembangkan pesawat.
"Grup ini akan memberikan rekomendasi perbaikan pada kebijakan dan prosedur yang kami buat untuk 737 MAX dan program pesawat lainnya," ujar Muilenburg dikutip dari Reuters, Minggu (7/4/2019).
Dia menyebut Boeing terus berupaya meningkatkan keamanan dan pembaruan perangkat lunak 737 MAX untuk mencegah kecelakaan terjadi. pasca kecelakaan, saham Boeing terus merosot.
Mitra Boeing, Spirit Aerosystems Holdings menyebut terus membuat set lengkap suku cadang untuk 737 MAX setiap bulannya. Namun sahamnya juga ikut merosot akibat kecelakaan Boeing.
Ketua Dewan Keselamatan Transportasi Nasional Robert Sumwalt menjelaskan jika dirinya sudah mendapatkan data mentah dari Ethiopian Airlines dan segera diproses.(dtf)