Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Menko Polhukam Wiranto menyerahkan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dan akta pendirian badan hukum kepada pelaku ekonomi kreatif. Dia berharap pelaku ekonomi kreatif mencontoh Cina dalam meniru dan modifikasi suatu produk.
"Saya punya pengalaman. Beberapa tahun lalu, waktu masih nyapres. Saya diundang Gubernur Guangzhou untuk lihat pameran Guangzhou, Cina. Dua hari tidak cukup pameran kreasi dari Masyarakat Cina. Karena ada temuan baru dipatenkan dan pamerkan," ucap Wiranto dalam sambutan acara penyerahan HKI dan Sertifikasi Akta Pendirian Badan Hukum di Hotel JS Luwansa, Jalan Rasuna Said, Jakarta, Senin (8/4/2019).
Wiranto pun bertanya bagaimana Cina membangun kreasi. Ternyata, Cina punya jurus ATM dalam pengembangan usaha kreatif.
"Saya tanya, kenapa begitu cepat bangun kreasi. Dia katakan, kami melakukan dengan cara ATM, amati, tiru, dan modifikasi. Cina lakukan dengan meniru dan modifikasi. Contoh mobil Wuling, teknologi sama negara maju, dia sebenarnya meniru tapi modifikasi," katanya.
Saat simbolisasi penyerahan, Wiranto ditemani oleh Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf), Triawan Munaf. Ada 1.000 HKI dan 95 akta pendirian badan hukum dibagikan.
Data dari Bekraf menyebut sebanyak 5.671 pemohon HKI sejak tahun 2016 sampai 2018. Sementara itu, baru ada 0,6 persen dari 8,6 juta pelaku usaha ekonomi kreatif yang berbadan hukum.
Perlu ada peningkatan dalam masalah HKI dan akta badan hukum bagi pelaku ekonomi kreatif. Sehingga, Indonesia bisa mencapai syarat sebagai negara maju.
"Dengan semangat ini, dengan kolaborasi Bekraf, dan MenkumHAM, swasta dan perguruan tinggi makin hari makin meningkat. Dengan kegiatan ini, Indonesia dapat capai standar negara maju. 14 persen entrepreneur di negara itu. Sekarang cuma 3,1 persen," ucap Wiranto.
Wiranto masih yakin Indonesia akan masuk menjadi kekuatan ekonomi keempat terbesar di dunia pada 2045. Namun, kemajuan itu harus dicapai dengan menciptakan stabilitas politik, ekonomi, dan peran dari pelaku usaha.
"Indonesia di tahun 2045 jadi negara kekuatan ekonomi empat besar dunia. Ini tidak ngawur, ada satu data akurat dari lembaga internasional. Ini dilakukan kalau ada stabilitas politik, keamanan, dan ditunjang gereget dari ekonomi kreatif. Tujuan itu akan tercapai," kata Wiranto.(dtc)