Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Bondowoso - Lima kejadian pemerkosaan menimpa gadis di bawah umur terjadi dalam kurun sebulan di Kabupaten Bondowoso. Para pelaku mengaku perbuatannya diilhami seringnya menonton tayangan untuk orang dewasa di internet.
Pelaku juga mengaku, dirinya dan juga teman-teman yang ada di desanya memang sering mendapat konten-konten porno tersebut dari handphonenya.
Hal tersebut diakui Samsul (25), salah seorang pelaku perkosaan gadis di bawah umur yang kini sudah menjadi tersangka.
"Saya sering mendownlod foto maupun video dari internet yang ada di hape saya, mas. Kan sekarang sangat mudah. Asal ada paket datanya, pasti bisa," aku pria warga Desa Wonokusumo, Tapen, Bondowoso, saat berbincang dengan detikcom di mapolres, Selasa (9/4/2019).
Dari tayangan-tanyangan yang diunduhnya dari internet tersebut, aku pria beristri ini, dia lantas terinspirasi untuk merasakan kemolekan gadis sebagaimana yang telah dilihatnya di internet.
"Di tayangan itu kan pelakunya cantik dan mulus. Jadi, ya sesekali saya juga ingin merasakannya. Dan kalau di desa kan hanya ada di gadis-gadis belia," kata Samsul, sambil terkekeh seolah tanpa beban.
Samsul menuturkan tak jarang dia bersama teman-temannya sengaja mengunduh foto dan video porno. Hasil unduhan di HP itu kemudian ditonton bareng-bareng. Bahkan, di antara mereka seolah bersaing untuk mengunduh yang paling bagus.
"Setelah menonton tayangan video, kami biasanya bingung untuk mencari pelampiasan masing-masing," tutur Samsul sembari menunduk.
Data dihimpun menyebutkan, dalam kurun sebulan ini di Bondowoso terjadi 5 kasus kekerasan seksual pada gadis di bawah umur. Para pelaku rata-rata orang dekat atau orang yang telah dikenal para korban. dtc