Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pasar modal Indonesia yang dalam waktu beberapa tahun terakhir berkembang cukup pesat telah menarik banyak orang untuk berinvestasi, khususnya pada instrumen saham. Hal ini juga sejalan dengan gencarnya sosialisasi yang diadakan Bursa Efek Indonesia (BEI) dan otoritas terkait mengenai manfaat pasar modal sebagai salah satu alternatif berinvestasi.
Selain menjadi sarana investasi, dunia pasar modal juga dapat menjadi sarana untuk menjalankan aktivitas trading saham.
Pengamat pasar modal, Gunawan Benjamin kepada medanbisnisdaily.com, Rabu (10/4/2019), mengatakan, antara investasi saham dan trading saham memiliki perbedaan.
"Investasi saham merupakan kegiatan mengakumulasi saham yang dilakukan investor dalam jangka waktu panjang, bisa melebihi 5 tahun, dengan harapan dalam kurun waktu tertentu, harga saham tersebut bisa naik dengan maksimal. Investor juga cenderung terlebih dahulu memperhatikan faktor fundamental emiten saham, " ujarnya.
Sementara trading saham cenderung dilakukan dalam jangka waktu pendek, bisa dalam waktu harian, mingguan atau bulanan. Di samping itu, trading saham cenderung kurang memperhatikan fundamental emiten.
Gunawan mengatakan, menjadikan pasar saham sebagai cara untuk mendapatkan kuntungan rutin itu bukan merupakan hal yang mustahil.
"Banyak yang menilai bahwa dengan bermain saham sulit bagi kita untuk mendapatkan pendapatan rutin, atau untuk biayai hidup sehari-hari. Padahal, pada dasarnya fluktuasi saham yang terjadi itu justru bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan keuntungan atau cuan," ujarnya.
Meskipun bukan suatu hal yang mudah dilakukan, namun bagi sejumlah trader yang sudah berpengalaman, mereka bahkan kerap menghitung untung atau rugi dengan bermain saham secara harian.
Umumnya trader yang lihai dalam bermain saham cenderung akan mencari saham lapis kedua yang memiliki fundamental baik, namun secara teknikal memiliki potensi naik juga.
Selain dua alat analisis tersebut (fundamental dan teknikal), trader harus memiliki kepekaan atau intuisi dalam mencari saham mana yang berpeluang untuk naik harganya.
"Dan intuisi ini tidak tumbuh secara instan, semuanya membutuhkan waktu atau proses. Semakin lama trader berada di pasar, maka semakin besar intuisinya terasah dan semakin baik dalam memilah saham yang berpeluang naik," tuturnya.
Namun yang tak kalah penting adalah pengetahuan trader terhadap tren yang terjadi saat memutuskan berinvestasi di pasar saham. Karena tren ini bisa berubah dan tak sesuai dengan intuisi, analisa fundamental maupun teknikal. Tren ini sangat terkait dengan semua isu yang berkembang belakangan.
"Sehingga dibutuhkan jalan panjang agar seorang trader itu tadi mampu menjadi trader yang mencari keuntungan dalam hitungan jam, atau harian. Jadi syaratnya adalah trader tadi itu benar-benar memiliki kemampuan yang dibutuhkan secara komperhensif untuk menjadi trader sejati. Butuh pengalaman dan pengetahuan yang tidak sedikit," tegasnya.
Gunawan mengatakan, seorang trader yang hebat pasti sudah mengalami jatuh bangun saat berinvestasi, namun tidak menyerah dan putus asa. Trader tersebut terus berupaya meningkatkan kemampuannya. Umumnya trader yang hebat juga tidak terlalu banyak dalam memilih saham.
"Tiga saham atau mungkin 5 saham sudah cukup menjadikan mereka seorang trader yang ahli di saham-saham yang dipantaunya secara terus menerus," jelasnya.