Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Langkat. Simulasi pelaksanaan pengamanan pencoblosan yang digagas Polres Langkat dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Langkat di Kelurahan Kuwala Bingai, Stabat, Kabupaten Langkat, diwarnai dengan adegan adanya penyusup yang masuk ke bilik suara, Kamis (11/4/2019).
Digambarkan, saat hari pencoblosan surat suara Pilpres dan Pemilu Legislatif 2019 di TPS 17, Kelurahan Kuwala Bingai, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatra Utara (Sumut), terjadi kerusuhan akibat ada penyusup masuk ke bilik pencoblosan surat suara.
Penyusup mengaku warga Kuwala Bingai yang ingin memberikan hak suaranya, namun tidak membawa identitas diri dan surat undangan untuk mencoblos.
Selain adegan penyusup, adegan lainnya yakni seorang warga yang memiliki surat undangan untuk mencoblos surat suara, tetapi waktu sudah lewat jam 13.30 WIB, sedangkan waktu pencoblosan sudah ditutup oleh TPS 17. Warga tersebut tetap bersikeras ingin mencoblos, tetapi ditolak petugas TPS.
Saat itu, pelaku mengeluarkan senjata tajam dan mengajak baku hantam, sehingga terjadi kerusuhan. Akibat aksinya itu, petugas TPS 17 Kuwala Bingai menghubungi Polisi yang melakukan pengamanan di seputatan TPS.
Waka Polres Langkat, Kompol Hendrawan,mengatakan, simulasi yang dilakukan merupakan kesiapan polisi dalam rangka pengamanan tahap pemungutan suara Pemilu 2019 yang akan dilaksanakan pada 17 April 2019.
Katanya, Polres Langkat mempersiapkan personel sebanyak 578 orang, dimana 460 diantaranya melaksanakan pengamanan TPS yang berjumlah 2.578 TPS.
Polres Langkat juga mendapat bantuan perkuatan dari personel Brimob Polda Sumut 100 personel. Dari instansi TNI sebanyak 550 personel yang berasal dari Kodim 0203/Langkat sebanyak 250 personel, Yonif-8 Marinir Pangkalan Berandan sebanyak 100 personel, Yon Raider 100/PS sebanyak 100 personel, serta personel Yon Arhanud–11 sebanyak 100 personel.