Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi mengungkapkan kekecewaanya atas ketidakhadran sejumah pimpinan lembaga negara dalam Musyawarahkan Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) 2020, di Hotel Santika Dyandra Medan, Jumat (12/4/2019). Dari sejumlah lembaga negara peserta Musrenbang, hanya sebagian yang dihadiri pimpinan lembaga dimaksud, sedangkan lainnya hanya diwakili. Karena itu, Edy pun kecewa dan minta agar Musrenbang tersebut dibubarkan saja.
Seperti Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, masing-masing menterinya tidak hadir. Diwakilkan oleh inspektur jenderal dan deputi. Bupati dan wali kota cuma sedikit yang hadir. Forum Komunikasi Pimpinan Daerah juga demikian. Bahkan anggota DPRD Sumut hanya hitungan jari. Rektor selaku akademisi, tak seberapa.
"Kalau diwakili semua, dibubarkan saja Musrenbang ini, seperti ecek-ecek. Forkopimda diwakili, saya pun kalau diwakili, ajudan saja yang mewakili. Yang tidak diwakili masuk surga," ujarnya.
Secara blak-blakan pernyataan tersebut disampaikannya di hadapan Inspektur Jenderal Kemendagri Tumpak Haposan Simanjuntak dan Deputi Bidang Pembangunan Manusia dan Masyarakat, Subandi, serta pejabat lainnya.
"Saya mohon maaf nanti dibilang sombong. Yang sombong itu siapa, yang tidak hadir kan," tegasnya.
Bagi Edy Musrenbang sangat penting diselenggarakan. Karena dia membutuhkan protes atau kritik dari para akademisi yang mengkritik berdasarkan referensi. Begitu pula kritik dari ulama.
Dia menegaskan tujuannya menjadi pemimpin di Sumut adalah untuk membangun. Tidak ada gunanya capek setiap hari kalau bukan untuk membangun Sumut.
Sejumlah keinginan disampaikan Edy tentang bagaimana seharusnya kemajuan Sumut dimasa depan. Dalam hal pendidikan, misalnya. Karena membutuhkan sumber daya manusia yang berkwalitas, maka dibutuhkan guru-guru yang berkwalitas luka. Itu sebabnya dia melipatgandakan gaji guru honor dari Rp 40.000/jam menjadi Rp 90.000. Di masa mendatang direncanakan gaji itu akan dinaikkan lagi.
Di bidang kesehatan, Edy menginginkan provinsi ini bebas dari stunting. Namun entah kenapa jumlah dokter masih kurang. Padahal dari USU banyak dokter yang dihasilkan. Oleh karenanya dia mengungkapkan kekesalannya atas ketidakhadiran Rektor USU Runtung Sitepu di Musrenbang.
"Terserah kalianlah, ampun aku. Ulangi lagilah Musrenbang ini biar hadir semua," tutur Edy.
Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi didampingi Wagubsu Sumut, Musa Rajekshah membuka acara Musrenbang. Terlihat hadir juga anggota DPD RI Badikenita Sitepu dan Parlindungan Purba, anggota DPR RI, Hinca Panjaitan.