Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Lamongan - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy meminta aparat kepolisian Polda Kalimantan Barat (Kalbar) mengusut tuntas aktor penyebar berita bohong Audrey. Menurutnya Audrey berantem satu lawan satu, bukan dikeroyok.
"Saya sudah berkunjung ke Pontianak melihat langsung kondisi anaknya, dan bertemu dengan penyidik kepolisian setempat. Mohon maaf tidak terjadi luka robek di bagian organ tubuhnya seperti yang diunggah di media sosial," kata Muhadjir saat berkunjung ke SMA Muhammadiyah Babat 1 Lamongan, Jumat (12/4/2019).
Muhadjir menjelaskan, penganiayaan terhadap Audrey terjadi saat pelaku dan korban berkelahi satu lawan satu. Bukan dikeroyok. Aksi duel tersebut juga disaksikan banyak orang.
"Informasinya yang saya terima, korban ini mengejek di sosmed, kemudian terjadi perkelahian dan itu dilakukan dengan cara berkelahi satu lawan satu. Kalau dikeroyok 12 orang itu tidak benar," tegasnya.
Ia menambahkan, untuk memastikan luka yang menimpa korban pihak rumah sakit yang merawat Audrey juga diminta menggelar visum ulang jika dibutuhkan. Yakni untuk melengkapi hasil visum dari aparat kepolisian setempat.
"Saya juga sudah bertemu dengan psikiater yang saat ini mendampingi korban, dan alhamdulillah secara kesehatan mental tidak perlu dikhawatirkan, aman. Sedangkan KPAI juga sudah melaporkan pelaku yang dengan sengaja membuat berita gaduh di medsos," jelasnya.
Terkait kondisi korban, Muhadjir mengatakan usai mendapat perawatan intensif di rumah sakit setempat. Kondisinya sudah membaik. Pada saat dikunjungi, Audrey mampu berkomunikasi dengan baik.
"Anaknya kondisinya Alhamdulillah sehat, dia merupakan anak yang cerdas mampu berkomunikasi pakai Bahasa Inggris dengan saya," ujarnya.
Menurut Muhadjir, kasus kekerasan memang menimpa korban. Namun berita yang menyebutkan korban dikeroyok serta mengalami luka serius di organ intim itu tidak benar terjadi alias hoaks. Itu berdasarkan hasil visum dari kepolisian setempat.
Seperti diketahui, kasus dugaan penganiayaan terhadap salah satu pelajar SMP di Pontianak bernama Audrey sempat viral. Dalam sebuah unggahan menyebutkan kalau Audrey dikeroyok lebih dari sepuluh siswi higga muncul hastag #JusticeforAudrey yang menghebohkan dunia maya. dtc