Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Turut membantu penyelenggara pemilu memerangi golongan putih (Golput) dan politik uang (money politics), puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia (Permahi) Kota Medan aksi tanda tangan, di Lapangan Merdeka Medan, Minggu (14/4/2019). Bersamaan dengan car free day atau hari bebas berkendaraan.
Kata Ketua Permahi Medan, Mulyadi Sihombing, aksi tanda tangan di atas sehelai spanduk putih kosong yang dimulai sejak pukul 08.00 WIB tersebut ditujukan untuk mengingatkan warga menggunakan hak pilihnya pada hari pemungutan suara pada 17 April. Datang ke tempat pemungutan suara dan mencoblos sesuai pilihan hati nurani.
Selain itu juga untuk tidak tergoda money politics, menerima pemberian dalam berbagai bentuk agar mendukung calon tertentu. Sebab politik uang merupakan ancaman serius bagi penguatan demokrasi di Indonesia secara keseluruhan.
"Kalau Golput mungkin relatif lebih mudah menekannya, terlihat dari banyaknya warga, secara khusus mahasiswa, mengurus formulir A5 untuk pindah memilih. Tapi money politics sangat sulit, terlepas akan memilih atau tidak pemberi uang, tapi masyarakat setuju menerimanya," tegas Mulyadi yang berkuliah di USU.
Oleh karena itu, ungkapnya, dibutuhkan gerakan bersama, tak hanya oleh mahasiswa, agar money politics dan Golput, secara signifikan berkurang.
Pantauan di lapangan merdeka, secara persuasif puluhan anggota Permahi meminta warga yang berolahraga untuk ikut menandatangani spanduk Aksi Damai Tolak Money Politics dan Golput.
Menurut catatan medanbisnisdaily.com, aksi yang sama beberapa bulan lalu juga pernah diselenggarakan Pemerintahan Mahasiswa USU. Tak cuma di kawasan dalam lapangan merdeka, mereka bahkan mengejar warga agar mau menandatangani dukungan menolak golput dan politik uang.