Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Jaka Kurniawan Ginting (37) adalah salah satu atlet terbaik yang mendapat kehormatan diundang hadir di rapat paripurna istimewa DPRD Sumut dalam rangka perayaan HUT ke-71 Provinsi Sumatra Utara, Senin (15/4/2019). Jaka adalah atlet biliar yang sudah sering mengharumkan Sumut dan juga Indonesia. Di kejuaraan nasional tahun 2017, salah satunya. Dia merupakan anggota tim yang berhasil merebut posisi terbaik, juara umum.
"Bertahun-tahun sepanjang sejarah kejuaraan nasional biliar, tidak pernah yang menjadi juara provinsi di luar Pulau Jawa. Sumut pemecah rekornya, jadi juara pada 2017," ucapnya kepada medanbisnisdaily.com bangga.
Berturut-turut pada 2013 dan 2015 pada kejuaraan olahraga tingkat Asia Tenggara yakni Sea Games, di Myanmar dan Singapura, dia berhasil mempersembahkan medali perunggu untuk tim merah putih. Sayangnya di Asian Games di Jakarta dan Palembang tahun lalu cabang biliar tidak dipertandingkan. Tak tertutup kemungkinan dia akan mempersembahkan medali jika saja diperlombakan.
Kata Jaka yang merupakan kelahiran Sibolangit, Deliserdang, sudah sejak kelas 4 Sekolah Dasar dua keranjingan bermain biliar. Hingga kemudian pada 2008 bergabung dengan tim Sumatera Utara. Kini dia berada di bawah gemblengan Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Sumut yang dipimpin Salomo Pardede sebagai ketua, giat berlatih sebagai persiapan menuju pertandingan Pekan Olahraga Nasional tahun 2020 mendatang. Sekaligus persiapan menuju Sea Games di Pilipina.
Adalah jenis pertandingan snooker (English Billiar) yang menjadi spesifikasi ketrampilan Jaka dalam bertanding biliar. Permainan yang dimainkan di atas meja berukuran besar (lebih besar dari meja sebagaimana umumnya bermain biliar) dengan menggunakan tiga buah bola. Jenis permainan lainnya adalan pool dan karom.
Yang saat ini sangat didambakan Jaka yang merupakan ayah dua orang anak adalah penghargaan terhadap berbagai prestasinya dalam bentuk mendapat pekerjaan. Dia berharap pemerintah mengangkatnya menjadi Aparatur Negara Sipil. Seperti yang pernah diberikan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrowi kepada para atlet peraih medali di Asian Games.
"Saya sebenarnya sudah pernah ditawari pindah menjadi atlet DKI Jakarta dan Jawa Barat. Tapi karena berbagai pertimbangan saya tolak," ungkapnya.
Diantaranya yang menjadi pertimbangannya adalah kedekatan dengan Salomo Pardede dan keluarganya serta keluarga dari pihak istrinya yang semuanya berada di Sumatra Utara.