Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kian perkasa dan sudah dua pekan mampu berada di teritori positif. Pada penutupan perdagangan Senin (15/4/2019), rupiah kembali menguat 0,4% di level Rp 14.056 per Dolar AS. Penguatan rupiah sejalan dengan masuknya dana asing melalui pagelaran sukuk oleh pemerintah.
"Penguatan rupiah yang terus menerus ini juga mengidentifikasikan bahwa gejolak politik di dalam negeri aman dan tidak mengkhawatirkan. Diharapkan ke depannya rupiah dapat kembali menguat," kata analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin.
Tidak hanya rupiah yang mengalami penguatan, nilai tukar mata uang utama negara emerging market lainnya juga mengalami penguatan. Dolar AS memang tampak tertekan di tahun ini.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang dibuka menguat, mampu berada di teritori positif sepanjang perdagangan. Penguatan IHSG ditopang oleh penguatan mayoritas sektor saham. IHSG ditutup naik 29 poin atau naik 0,457% di level 6.435. Level tertinggi IHSG berada di level 6.442 dan terendah berada di level 6.415.
Gunawan mengatakan, pasca debat capres dan cawapres yang digelar pada 13 April lalu dengan tema ekonomi, kesejahteraan sosial, keuangan, investasi, perdagangan dan industri, tampaknya kini investor sudah memiliki gambaran ekonomi ke depan. Satu hal yang menarik dalam kajian debat capres dan cawapres kemarin malam adalah adanya pembahasan materi baru. Salah satunya mengenai strategi pengembangan ekonomi syariah dimana ini merupakan satu hal tidak boleh dilupakan bahwa potensi keuangan, produk, pariwisata dan industri halal di Indonesia sangat besar.
"Saya menilai dengan pengembangan ekonomi syariah nantinya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendongkrak pertumbuhan lembaga-lembaga yang berbasis syariah baik asuransi syariah maupun perbankan syariah menjadi lebih baik lagi," katanya.
Disamping adanya optimisme di dalam pertumbuhan ekonomi kedepan, rilis data ekonomi terkait surplus perdagangan di Maret 2019 juga memberikan sentimen positif dimana ekspor mengalami kenaikan 11,7% dibandingkan bulan lalu serta kondisi Utang Luar Negeri (ULN) yang masih terkendali dan aman.