Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Anggraeni (54), pelaku penculikan balita ASA (3) di masjid di Bintara Jaya, Bekasi barat, Bekasi, hidup berpindah-pindah. Dia beristirahat di musala hingga masjid.
"Pelaku ini mengaku bernama A (Anggraeni), terus kemudian sehari-hari dia sering tidur di masjid," jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (15/4/2019).
Anggraeni sendiri mengaku berasal dari Jogjakarta dan tidak memiliki tempat tinggal. Selama di Jakarta, dia hidup berpindah-pindah tempat dan menginap di musala.
"Saya tinggalnya di musala-musala aja di Jakarta ini," kata Anggraeni.
Anggraeni mengaku janda setelah ditinggal mati suaminya. Dia mengaku ke Jakarta untuk mencari anak-anaknya.
"Suami saya sudah meninggal, saya anak punya 4, (tinggal) sendirian karena nggak tahu anak di mana. Saya nyariin anak saya di Jakarta ini, yang anak pertama sama kedua di Jalan Petukangan, Jakarta," tuturnya.
Dia mengaku selama tinggal di Jakarta tidak pernah bertemu dengan anaknya. Dia mengaku bekerja cuci gosok dan membantah mengemis. "Saya dulu di Jogja kerja di perumahan, kalau di sini cuci gosok," katanya.
Anggraeni ditangkap Tim Unit 2 Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya di bawah pimpinan Kompol Amirudin, AKP Resa F Marasabessy, AKP Reza Pahlevi dan Ipda Roy Rolando Andarek. Korban dan pelaku ditemukan pada Minggu (14/4) sekitar pukul 17.00 WIB di masjid di Stasiun Senen, Jakarta Pusat.
Sebelumnya, Anggraeni menculik korban saat sedang main di masjid dekat rumahnya di Komplek Bintara 3, Bintara Jaya, Bekasi Barat, Kota Bekasi pada Selasa (9/4) lalu. Selama diculik, korban dibawa keliling kota untuk mengemis. dtc