Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. e-Commerce terbesar di dunia, Amazon mengumumkan akan menutup layanan di Cina dalam beberapa bulan mendatang. Ini artinya pelanggan Amazon di Cina tak lagi bisa menikmati pembelian barang di toko online tersebut.
Mengutip CNN Business, Amazon tak menjelaskan secara detail terkait penarikan layanan di Cina. Toko online ini menghentikan layanannya di Cina pada 18 Juli 2019.
"Kami memberitahu kepada penjual, jika kami tak akan lagi mengoperasikan di Amazon.cn, kami tak akan lagi menyediakan layanan pada 18 Juli mendatang," tulis Amazon dalam keterangan resmi, Jumat (19/4/2019).
Memang, di Cina Amazon bersaing dengan Tmall, yakni e-commerce yang juga dimiliki oleh pimpinan Alibaba. Padahal Amazon masuk ke Cina pada 15 tahun lalu, ketika mereka mengakuisisi toko buku online, namun ini persaingan ketat mulai terjadi. Selanjutnya riset yang dilakukan Amazon menunjukkan jika pangsa pasar di Cina sangat kecil dibandingkan dengan negara lain.
Meskipun pasar ritel online di Cina sangat besar, namun penjualan dikuasai oleh Alibaba yang menyumbang lebih dari separuh transaksi yang ada di Cina. Pesaing berikutnya adalah JD.com berdasarkan data eMarketer.
Analis Market Research Group Ben Cavender menjelaskan memang di Cina kompetisi dalam menjalankan e-commerce sangat besar. Amazon dinilai tak memiliki usaha seperti Tmall atau JD.com.
"Ini membuat Amazon dalam posisi ia harus mengeluarkan uang banyak untuk mendapatkan pelanggan yang hanya sementara, namun ia juga harus bersaing dengan agresif dengan yang lain," imbuh dia.
Pada Single Day tahun lalu, Alibaba mencatatkan penjualan yang lebih besar dibandingkan Black Friday dan Cyber Monday.
Pihak Amazon juga menjelaskan selama beberapa tahun terakhir, Amazon telah mengembangkan bisnis ritel online di Cina untuk memperluas jaringan. Saat itu Amazon melihat ada potensi yang sangat baik dari pelanggan di Cina.(dtf)