Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kendati proses penghitungan perolehan suara Pemilu 2019 masih terus dinamis, berubah setiap saat berdasarkan laporan C1 yang masuk ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), oleh masing-masing peserta beserta timnya dilakukan penghitungan secara mandiri. Termasuk di antaranya adalah Badikenita Sitepu, yang berebut satu dari empat kursi anggota DPD RI dari daerah pemilihan Sumatera Utara. Dibantu timnya yang dipimpin Arman, pihaknya terus melakukan penghitungan.
Kata Arman kepada medanbisnisdaily.com, Jumat (19/4/2019), di kabupaten/kota, seperti Medan, Tebing Tinggi dan Binjai, tidak ada satupun dari 19 calon anggota DPD yang dominan. Suara pemilih berbagi, kendati ada yang mendapatkan jumlah tertinggi.
Sedangkan di wilayah lain, semacam Karo, Langkat, Deliserdang, Dairi dan sebagainya, situasinya berbeda. Akan ada di antaranya peraih suara tertinggi.
"Belum mau kami ungkapkan sekarang, nanti, calon kami Badikenita menang telak dari lawannya di satu kabupaten," ujar Arman.
Arman hanya mau mengungkapkan perolehan suara Badikenita di beberapa tempat yang cukup signifikan dengan suara yang diraih sudah di angka 75.600. Misalnya, di Kecamatan Sei Bingei (Langkat) sekitar 15.000 suara. Di Deli Tua (Deli Serdang) kurang lebih 2.000. Di Pancur Batu (Deli Serdang) lebih dari 8.600. Di Kepulauan Nias sekitar 50.000 suara.
"Dua hari ke depan akan lebih jelas kami sampaikan jumlah suara yang didapatkan Badikenita," ungkapnya.
Berbeda dengan sikap optimis berbagai pihak yang menyebutkan kemungkinan tingkat partisipasi pemilih di Sumut mencapai 80%, Badikenita berbeda. Pantauannya langsung di berbagai daerah, partisipasi pemilih di Sumut kurang dari 70%.
"Yang kekurangan surat suara itu di perkotaan, tetapi di daerah atau kampung tidak. Misalnya di Sibolangit, dari sekitar 18.000 DPT yang datang ke TPS mencoblos paling banyak hanya 10.000," tegas Badikenita.