Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Politikus Partai Gerindra, Muhammad Syafi'i ikut angkat bicara mengenai keputusan Dahlan Hasan Nasution yang mundur dari jabatan Bupati Mandailing Natal (Madina) setelah pasangan capres no urit 01, Jokowi-Ma'ruf kalah di kabupaten yang dipimpinnya pada Pemilu Serentak 2019. Romo, sapaan akrabnya, melihat peristiwa ini telah membuka sebuah kotak pandora. Di mana, sebenarnya begitu besar tekanan yang diterima kepala daerah (KDh) untuk memenangkan calon petahana.
"Secara politik, sudah sangat telanjang tekanan yang diterima oleh Bupati Madina. Tidak tertutup kemungkinan, tekanan yang sama juga dialami oleh kepala daerah yang lain, apalagi yang yang berasal dari parpol pendukung palson 01," ujarnya, ketika dimintai tanggapan, Minggu (21/4/2019).
Disebutkannya, di surat tersebut, Dahlan telah menyampaikan permohonan maaf. Padahal pemilu telah berjalan lancar, aman dan damai. Tapi mohon maaf karena hasil tidak seperti yang diharapkan tentu.
"Yang kita baca disitu Jokowi kalah, lalau bupati mundur. Dan ini menjadi sinyal bahwa memang pemilu tidak berjalan dengan sesuai aturan yang ada," ungkapnya.
Bahkan, Jurkamnas Prabowo-Sandi itu meyakini hal tersebur juga sinyal dari Allah SWT kepada penguasa agar mau mengakui kesalahannya.
"Ini seperti membuka kotak pandora yang menunjukkan bahwa pelanggaran ini telah dilakukan secara terstruktur dan masif. Upaya untuk memenangkan petahana dengan segala cara, kita tentu tidak bisa lagi memekakkan telinga, membutakan mata terhadap semua kecurangan dan tahap pelaksanaan yang melanggar hukum," sebut anggota Komisi III DPR RI ini.
Informasi yang beredar, Dahlan Nasution mengajukan surat pengunduran diri akibat suara Jokowi-Ma'ruf Amin anjok di Kabupatan Madina pada Pemilu Serentak 2019.
Mengutip pernyataan Ketua Badan Pemenangan Prabowo-Sandi Kabupaten Mandailing Natal, Erwin Efendi Lubis, Prabowo-Sandi meraih 83,6% suara.
Berikut isu surat pengunduran diri Bupati Madina, Dahlan Hasan Nasution yang beredar.
Dengan hormat, kami maklum kepada Bapak bahwa pelaksanaan Pemilu 2019 di Mandailing Natal Sumatera Utara berjalan lancar, aman dan terkendali. Namun hasilnya sangat mengecewakan dan tidak seperti yang diharapkan
Perlu kiranya kami sampaikan kepada Bapak dalam 3 (tiga) tahun terakhir pembangunan di Kabupaten Mandailing Natal cukup siginifikan antara lain Pelabuhan Palimbungan, Pembangunan Rumah Sakit, lanjutan Pembangunan Jalan Lintas Pantai Barat, Rencana Pembangunan Bandara Udara Bukit Malintang, Rencana Pembangunan kembali Pasar Baru Panyabungan setelah terbakar pada bulan Syawal yang lalu dan lain-lain.
Sejalan dengan uraian di atas dan mengingat pencerahan sudah cukup kami berikan kepada semua lapisan baik bersama beberapa putra daerah disertai ulama yang berdomisili di Jakarta/Medan, namun belum berhasil memperbaiki pola pikir masyarakat dalam mendukung berbagai Pembangunan, untuk itu kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar besarnya kepada Bapak Presiden dan sebagai ungkapan rasa tanggung jawab atas ketidaknyamanan ini dengan segala kerendahan hati izinkan kami menyampaikan permohonan untuk berhenti sebagai Bupati Mandailing Natal.
Perlu kiranya kami tambahkan walaupun kami nantinya tidak menjabat lagi sebagai Bupati, namun kami tetap Setia kepada Bapak dan berjanji siap membantu Bupati sepenuhnya manakala diperlukan.
Demikian kami sampaikan, atas perhatian Bapak diucapkan terima kasih. Kami mendoakan kiranya Allah SWT selalu melindungi Bapak dan memberikan kekuatan sehingga mampu mempersembahkan kemajuan untuk Republik Indonesia Amin.