Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Persis pukul 10.37 WIB, setelah menempuh perjalanan longmarch dari titik kumpul Masjid Al-Jihad di Jalan Abdullah Lubis, akhirnya ratusan relawan tergabung Aliansi Relawan Prabowo-Sandi Sumatra Utara tiba di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Medan di Jalan Kejaksaan. Seketika tiba, massa bergantian berorasi meneriakkan tuntutan agar KPU netral dan jujur dalam menjalankan tugasnya. Tidak memihak dan tidak pula mencurangi pasangan Prabowo-Sandi.
Massa yang kebanyakan terdiri atas para ibu atau emak-emak itu mengaku orang-orang yang sadar politik. Bukan kaleng-kaleng. Oleh karena itu suaranya harus didengarkan.
Koordinator aksi, Dewi Nova Sari Silalahi meminta hapuskan quick count atau hitung cepat. Karena telah membohongi masyarakat. Khususnya yang tidak mengenal media sosial.
"Hapuskan quick count, tidak ada gunanya. Hanya membohongi masyarakat khususnya pendukung Prabowo-Sandi," teriak Dewi.
Tentang sikap pendukung pasangan 01 Jokowi-Ma'ruf Amin yang menyatakan akan memboikot rumah makan atau restoran Padang, massa menantangnya.
"Silakan memboikot rumah makan padang, biar kami saja yang makan nasi padang. Pendukung 01 makan sayur kol saja," ujar massa serempak.
Pernyataan boikot rumah makan atau restoran padang diungkapkan pendukung pasangan capres Jokowi-Ma'ruf karena di Provinsi Sumatra Barat berdasarkan hitungan cepat yang unggul adalah Prabowo-Sandi.
Saat berita ini dituliskan, dua Komisioner KPU Medan, Edy Suhartono dan Nana Miranti, tengah menghadapi massa dan menjawab tuntutan mereka.