Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Merespon demonstrasi yang dilakukan ratusan orang dari Aliansi Relawan Prabowo-Sandi Sumatra Utara di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Medan, Kamis (25/4/2019), dua komisioner yakni Edy Suhartono dan Nana Miranti datang menjumpai. Dialog dengan massa dilakukan di luar gerbang kantor KPU di Jalan Kejaksaan.
Massa, diwakili koordinator aksi Dewi Nova Sari Silalahi meminta agar KPU menghapuskan quick count atau hitung cepat yang dilakukan berbagai lembaga survei.
"Quick count telah membodohi rakyat, karena Prabowo-Sandi dicurangi. Kami minta hapuskan quick count," teriak Dewi.
Proses penghitungan dari TPS oleh KPPS dan diteruskan ke kecamatan (PPK), tanpa mengikutkan kelurahan (PPS), dicurigai berpotensi menimbulkan kecurangan. Massa meminta seharusnya PPS tidak dilewatkan.
Nana Miranti mengatakan, KPU Medan sebagai penyelenggara pemilu bekerja sesuai UU. Tidak akan pernah melakukan kecurangan seperti dikhawatirkan. Kendati ada hitung cepat atau quick count, KPU meminta semua pihak mengikuti alur proses penghitungan yang saat ini sudah memasuki tingkat kecamatan.
"Silakan semua pihak menunggu seluruh proses rekapitulasi atau penghitungan selesai oleh KPU. Ikuti alur yang ditetapkan ketentuan," tegas Nana yang merupakan koordinator divisi data.
Tuntutan agar menghapuskan quick count, oleh Nana dijanjikan akan disampaikan ke atasannya di pusat yakni KPU RI.
Terhadap janji Nana, massa meminta agar dia melakukan janji di atas Alquran. Dengan menyodorkan kitab suci agama Islam itu kepadanya. Akan tetapi Nana menolak.
Demonstrasi berakhir dengan damai, massa kembali ke titik kumpul di Masjid Al Jihad di Jalan Abdullah Lubis di bawah pengawalan aparat kepolisian.