Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Sebanyak 11 orang siswa sekolah dasar (SD) di Kecamatan Medan Tuntungan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara menjadi korban sodomi seorang pria diduga pengidap pedofilia. Kasus tersebut telah dilaporkan ke Polda Sumut dengan LP bernomor 594/IV/2019 tanggal 24 April 2019 yang diterima Brigadir Arfan Dilla.
Menurut orang tua salah satu korban, SSK (37) di Mapoldasu, Kamis (25/4/2019), peristiwa asusila ini baru diketahui, pada Senin (22/4/2019).
Ia menjelaskan, kasus ini mulai terbongkar ketika salah seorang pemuka agama setempat curiga dengan pelaku JM alias Jimmy (34) warga Jalan Bunga Turi II, Lingkungan IV, Kelurahan Sidomulyo, Medan Tuntungan yang suka tidur bersama anak-anak dan memeluknya di warung di pinggir sawah kawasan tersebut.
"Ada 11 korbannya. Semuanya laki-laki yang masih sekolah di kelas IV dan V SD dan peristiwa ini diduga terjadi sejak Maret 2019," ungkapnya kepada wartawan.
Lebih lanjut SSK menjelaskan, salah seorang korban yang dekat dengan pelaku berinisial F (10) juga mengaku sering dikasi uang dan diberi pinjam handphone. Karenanya pemuka agama tersebut kemudian melaporkan hal itu kepada orangtuanya.
"Ketika ditanya orangtuanya, si anak hanya mengaku dipegang kemaluannya oleh pelaku. Tapi ketika ditanya oleh pemuka agama, si anak mengakui jika dirinya sudah disodomi oleh pelaku," jelasnya.
Mendengar pengakuan anaknya, orangtua F melalui Kepling kemudian mengumpulkan para orangtua korban. Sehingga diketahui bahwa, terdapat 10 orang anak di lingkungan itu yang telah menjadi korban.
"Tapi karena kepling bilang perlu biaya untuk membuat pengaduan, para orangtua korban pun membatalkan niatnya untuk melaporkan pelaku ke polisi," sebutnya.
Akan tetapi, lanjutnya, selang beberapa waktu kemudian, salah seorang orang tua mengadu kepadanya jika anaknya berinisial A juga menjadi korban pedofilia pelaku. Ketika ia menanyakan hal itu, anaknya pun mengakui perbuatan pelaku dengan iming-iming akan diberikan uang.
"Karena anak saya juga jadi korban, jadi jumlah korban semuanya ada 11 orang. Untuk itu saya berharap, polisi dapat mengusut dan menangkap pelaku yang saat ini sudah melarikan diri," pungkasnya.