Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Selama ini pasokan bawang putih di Sumatera Utara bergantung daerah lainnya di Indonesia, termasuk impor. Hal itu karena pertanaman bawang putih yang hampir tidak ada di Sumut. Sehingga kalau bawang putih langka di Sumut, dipastikan masyarakat kelimpungan. Jika pun ada pasokan bawang putih, jumlahnya sangat terbatas dan harganya sangat mahal.
Atas dasar itulah, Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, mengatakan, Provinsi Sumatera Utara dibantu pemerintah pusat mulai tahun 2019 memprogramkan pertanaman bawang putih seluas 600 ha di Sumut.
"Nanti ya tolong kabupaten/kota agar mensukseskan 600 Ha bawang putih ini," ujar Edy Rahmayadi dalam Rapat Koordinasi Identifikasi Harga Bahan Pokok Jelang Ramadhan dan Lebaran 2019, di Tiara Convention Centre, Jalan Cut Meutia, Medan, Jumat (26/4/2019).
Di tempat yang sama, Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, M Azhar Harahap, mengatakan, program penanaman bawang putih di atas lahan 600 Ha itu dikembangkan mulai tahun ini.
Azhar mengatakan, ada 6 daerah di Sumut yang memang cocok untuk pertanaman bawang putih, di antaranya Humbang Hasundutan, Toba Samosir, Samosir, Simalungun dan Tanah Karo. "Luas lahan di masing-masing daerah berbeda. Nanti kita yang menyiapkan bibitnya," kata Azhar.
Perkembangannya hingga saat ini adalah pendataan petani dan persiapan lahan. Untuk tahap awal tahun ini dimulai dengan penanaman 100 Ha. "Lalu kita evaluasi nanti, setelah itu barulah kemudian kita kembangkan lagi," ujarnya.
Sebelum program penanaman bawang putih, pada tahun 2017, kata Azhar, telah dilakukan uji adaptasi di beberapa tempat hingga akhirnya ditetapkan 6 daerah penanamannya.