Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Perayaan Hari Buruh Internasional atau Mayday yang sebelumnya dikesankan sebagai hari perjuangan buruh (pekerja) yang ditandai dengan demonstrasi besar-besaran berusaha dihilangkan oleh seluruh stakeholder; pemerintah, pihak pengusaha beserta seluruh serikat buruh.
Itu sebabnya pada perayaan Mayday 2019 oleh Pemprov Sumut yang digelar di Kampus Lembaga Pendidikan Perkebunan Medan, kawasan Jalan Pancing, Medan, pagi ini, Rabu (1/5/2019). Seluruh rangkaian acara dirancang untuk menghasilkan kegembiraan. Suasana suka cita, terutama pada buruh.
Diawali dengan gerak jalan massal oleh ribuan buruh, Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi; Pangdam I Bukit Barisan, Mayjen Sabrar Fadhilah; Kepala Dinas Tenaga Kerja, Harianto Butar-butar; Deputy Direktur BPJS Ketenagakerjaan, Umardi Lubis, perwakilan Apindo Sumut dan sebagainya.
Gerak jalan diramaikan pagelaran musik drum band yang mengiringi di sepanjang rute perjalanan.
Menyampaikan pidatonya di hadapan ribuan buruh, Edy mengiringinya dengan melantunkan sejumlah lagu. Sembari mencabut nomor undian lucky draw yang dibagikan kepada buruh.
"Kita hilangkan image bahwa hari buruh adalah demonstrasi. Hari buruh itu sama seperti perayaan happy birthday," ujar Edy diikuti dengan menyanyikan lagu bertema perayaan ulang tahun milik grup musik rock Jamrud.
Sebelumnya lagu pertama yang dilantunkannya adalah milik grup Koes Plus. Diteruskan lagu berjudul Tuhan kepunyaan grup Bimbo.
Sesudah menuntaskan empat lagu, Edy menodong Fadhilah untuk bernyanyi juga. Berusaha mengajak buruh bergembira dan bergoyang, dia mendendangkan lagu Bukan Bang Toyib yang dipopulerkan Grub band Wali.
Maka seluruh buruh pun bergoyang, menampilkan suasana riuh. Edy yang masih berada di panggung juga ikut menggerak-gerakkan tubuhnya, ikut bergoyang.
Menutup penampilan mereka, Edy dan Fadhilah mengakhiri aksi panggungnya dengan bersama-sama menyanyikan lagu berbahasa Batak, Alusi Ahu.
Sejumlah tarian persembahan yang merupakan tarian tradisional delapan etnis di Sumut ikut pula ditampilkan sebagai bagian dari rangkaian acara. Dimeriahkan penampilan tarian Sigale-gale. Tarian tersebut juga dikatakan sebagai Tarian Mayday.
Saat berita ini ditayangkan, perayaan Mayday memasuki tahap akhir yakni pembagian hadiah door prize dan sembako kepada seluruh buruh. Terdapat 2.000 paket hadiah dalam berbagai bentuk yang dibagikan. Mulai dari sepeda, jam dinding, dispenser dan sebagainya.