Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Kenaikan harga cabai sebesar 50,02% dan bawang putih sebesar 47,57% memicu inflasi Sumatra Utara (Sumut) di bulan April sebesar 1,23%. Selain cabai, komoditas lain yang menyebabkan Sumut inflasi yakni bawang merah yang naik 17,29%. Selain itu, harga kontrak rumah naik 1,4%, harga mobil naik 1,15%, harga kacang panjang naik 23,02%, dan harga cabai hijau naik 41,31%.
Sementara komoditas yang mengalami penurunan harga, antara lain tarif listrik, ikan kembung/gembung, dencis, batu bata/batu tela, daging ayam ras, cumiâ€cumi, dan daging sapi.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi, mengatakan, pada bulan April 2019, seluruh kota IHK di Sumut mengalami inflasi yakni Sibolga sebesar 1,15%, Pematang Siantar sebesar 1,03%, Medan sebesar 1,3% dan Padang Sidimpuan sebesar 0,36%. "Gabungan 4 kota IHK ini membuat inflasi Sumut di bulan April 1,23%," katanya, Kamis (2/5/2019).
Suhaimi mengatakan, inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks seluruh kelompok pengeluaran yakni kelompok bahan makanan sebesar 4,94%, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,06%, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,12%, kelompok sandang sebesar 0,67%, kelompok kesehatan sebesar 0,23%, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga sebesar 0,07% dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,22%.
Dari 23 kota IHK di Pulau Sumatra, seluruh kota tercatat inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Medan sebesar 1,3% dengan IHK sebesar 140,66 dan terendah terjadi di Tanjung Pinang sebesar 0,16%.
"Perkembangan harga berbagai komoditas di Kota Medan pada April 2019 secara umum menunjukkan adanya peningkatan. Itu yang membuat Medan mencatatkan inflasi tertinggi," kata Suhaimi.