Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Tanah Karo. Setelah pekan lalu melakukan penyemprotan di Kecamatan Tiga Binanga untuk mengurangi sekaligus mengantisipasi serangan lanjutan hama ulat gerayak pada tanaman jagung di Kabupaten Karo, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikiltura Provinsi Sumatera Utara dan Dinas Pertanian Kabupayen Karo melaksanakan penyemprotan serentak, Kamis (2/5/2019), di dua lokasi terpisah.
“Seluas 20 Ha tanaman jagung milik warga Desa Jandi Meriah, Kecamatan Tiganderket dan 40 Hektar lahan jagung di Lau Baleng, Kecamatan Lau Baleng disemprot insektisida hari ini. Langkah ini dilakukan untuk mengurangi serangan hama,” ujar Kepala Dinas Pertania Kabupaten Karo, Sarjana Purba, didampingi Kabid Tanaman Pangan, Janlisman kepada medanbisnisdaily.com.
Menurut Sarjana Purba, hampir seluruh kecamatan sentra pertanaman jagung di Kabupaten Karo, yang tanamannya dibawah umur 60 hari, diserang hama ulat gerayak. Tujuh kecamatan sentra penghasil jagung yang terkena serangan adalah Mardinding, Lau Baleng, Tiga Binanga, Juhar, Munte, Tiga Nderket, dan Kuta Buluh. Total areal yang terserang diperkirakan mencapai 1.498 hektare.
Data terakhir yang diperoleh dari Dinas Pertanian Kabupaten Karo, rincian perkecamatan sentra penghasil jagung yang mengalami kerusakan ringan dan sedang pada musim tanam ini adalah :
Kecamatan Mardinding: dari 3.890 Ha areal pertanaman umur 14-31 hari yang mengalami rusak ringan seluas 193 Ha (belum ditemukan rusak sedang dan berat).
Kecamatan Lau Baleng dengan luas areal pertanaman 8.500 Ha, pada umur 14-80 hari, ditemukan kerusakan ringan dengan luas 255 Ha, sedang 30 Ha, dan rusak berat 2 Ha.
Kecamatan Tiga Binanga dengan total areal 11.200 Ha, umur 7-80 hari ditemukan kerusakan ringan seluas 815 Ha, (rusak sedang dan berat belum ditemukan).
Kecamatan Juhar dengan areal pertanaman 5.070 Ha, umur 15-75 hari, ditemukan rusak ringan seluas 45 Ha, dan rusak sedang 0,5 Ha.
Kecamatan Munte dengan luas pertanaman 6.100 Ha, umur 7-80 hari, ditemukan kerusakan ringan seluas 77,5 Ha, kerusakan sedang dan berat belum ditemukan.
Kecamatan Tiga Nderket dengan luas pertanaman 2.015 Ha, umur 15-120 hari, ditemukan kerusakan ringan seluas 45 Ha, rusak sedang 1 Ha, dan belum ditemui rusak berat.
Kecamatan Kuta Buluh dengan luas pertanaman 3.000 Ha, umur 30-60 hari, hanya ditemukan kerusakan ringan seluas 34 Ha.