Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Tak afdol rasanya Lebaran tanpa mudik Lebaran ke kampung halaman. Maklum, sudah menjadi budaya. Bahkan, walaupun tiket pesawat masih mahal, para pemudik pantang mundur. Bak air mengalir, akan mencari tempat yang terendah. Angkutan laut dan darat pun akan disukai.
Bahkan, kepada wartawan di Jakarta, Jumat (3/5) lalu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memperkirakan jumlah penumpang angkutan udara pada masa mudik Lebaran 2019 akan berkurang. Sebagian akan pindah ke angkutan laut dan kereta api (dan bus).
Kemenhub telah mengeluarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 20 Tahun 2019 tentang Tata Cara dan Formulasi Perhitungan Tarif Batas Atas Penumpang Pelayanan Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri. Juga Keputusan Menteri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Tarif Batas Atas Penumpang Pelayanan Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri.
Nah, dalam PM 20/2019 tersebut, tarif batas bawah yang semula 30% dari tarif batas atas menjadi 35% dari tarif batas atas.
Eh, Budi pun mengimbau agar Menteri BUMN Rini Soemarno meminta maskapai Garuda Indonesia memberikan harga khusus jelang Lebaran. “Kalau Garuda turun, akan diikuti maskapai lain,” kata Budi. Namun dia sedang mengkaji dengan KPPU dan Ombudsman, apakah tarif batas atas ini bisa diturunkan.
Budi menangkap ada kecenderungan masyarakat menginginkan penurunan tarif pesawat. Walau dia punya wewenang untuk menurunkan itu, tapi dia tidak ingin ada satu aturan tidak ‘govern’ (sesuai tata kelola). Makanya, dia perlu konsultasi, kalau ada klarifikasi tentang tata kelola itu, maka akan diturunkannya sebelum Lebaran.
Memang, sangat dilematis. Ada dua kutub, pertama kalau dilihat dari komponennya harus naik. Tetapi kalau demi kepentingan masyarakat dimungkinkan diturunkan.
Sebaliknya Rini berpendapat bahwa Garuda dapat menetapkan tarif sepanjang tidak melanggar aturan Kemenhub. “Selama BUMN, Garuda tidak lewati batas yang ditentukan oleh Kemenhub ya harusnya normal-normal saja,” kata Rini.
Saya percaya jika sebelum Lebaran belum juga ada kebijakan penurunan tarif, pemudik Lebaran akan ramai-ramai naik kapal laut. He-he, romantis, kok. Naik kereta api juga seru...tut tut tut.. siapa hendak turut. Sekali mudik tetap mudik!