Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kepolisian Sektor (Polsek) Medan Kota akhirnya melakukan penangkapan terhadap 6 orang terduga penyerangan terhadap warung internet (warnet) yang berada di Jalan Brigjen Katamso, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan, Rabu (8/5/2019) dini hari.
Kapolsek Medan Kota Kompol Revi Nurvelani melalui Panit Reskrim Ipda AE Rambe, mengatakan ke-6 orang yang diamankan tersebut, yakni MJ (18), AL (20), MH (21), A (20), MR (16), dan BS (17), yang semuanya masih berstatus pelajar.
"Tapi keenam orang ini belum tentu tersangka yang turut serta melakukan pelemparan batu ke warnet," ungkapnya kepada wartawan.
Untuk itu, AE Rambe mengaku, pihaknya masih harus terus melakukan pendalaman sembari melakukan pengembangan terhadap ke 6 orang remaja yang sudah diamankan tersebut.
"Kita akan gali keterangan dari keenam orang ini. Karena ada satu orang teman mereka yang geng motor. Tapi mereka belum mau bicara," terangnya.
AE Rambe menjelaskan, ke 6 orang ini awalnya ditangkap oleh warga sekitar dan kemudian diserahkan kepada polisi. Sampai saat ini, pihaknya sudah memeriksa dua orang saksi terkait penyerangan geng motor di Jalan Brigjen Katamso.
"Tapi ternyata ada dua laporan yang kita terima terkait aksi geng motor ini. Pertama dari pemilik warnet dan juga pihak sekolah SMA Negeri 5 Medan," bebernya.
Mengenai motif pelemparan warnet Merdeka, Rambe menceritakan, awalnya pada Rabu (8/5/2019) sekitar pukul 01.00 WIB beberapa orang sedang main gitar di depan warnet Merdeka, dan melintas sekumpulan pengendara sepeda motor sambil menggeber-geber kendaraannya.
"Karena merasa bising mungkin, mereka yang lagi main gitar membentak pengendara motor. Nah, karena itu, gerombolan motor ini balik dan langsung melempari warnet itu," ujarnya.
Sementara itu, Indra warga sekitar menyatakan dirinya terkejut dengan penyerangan yang dilakukan segerombolan pengendara motor. Ia mengaku, setelah kejadian, pihaknya beserta pemilik warnet langsung melakukan pengaduan ke pihak kepolisian.
"Saya lagi jaga warnet, tiba-tiba diserang dan dilempari, sehingga langsung kabur," tuturnya.
Sebelumnya, Dodi selaku pengelola warnet Merdeka menceritakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 01.45 WIB. Saat itu segerombolan remaja bermotor berkonvoi dikawasan Jalan Brigjen Katamso.
"Namun entah kenapa, tiba-tiba mereka melempari warnet dengan batu. Sehingga pengunjung dan penjaga warnet langsung kabur bersembunyi," katanya.
Ia mengaku setelah gerombolan pertama lewat, warga sekitar mencoba mencegat gerombolan yang rata-rata remaja. Namun, akunya, jumlah mereka banyak dan tidak sedikit yang membawa senjata berupa gear motor, rantai besi dan senjata tajam.
"Ada seratusan kalau nggak salah. Tapi kita nggak tahu apakah geng motor atau bukan. Namun pakaian mereka, seperti orang yang mau melakukan sahur on the road, karena bawa sarung dan lobe gitu," terangnya.
Terpisah, Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto yang ditanya mengenai aksi geng motor di Jalan Katamso hanya sedikit berkomentar. Dadang mengaku, dirinya sudah mendapat informasi tersebut dan akan melakukan penyelidikan terhadap pelaku pembuat keributan di bulan suci Ramadan. "Pelakunya lagi kita Lidik," katanya singkat.