Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Sepanjang perdagangan Rabu (8/5/2019), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di teritori negatif dan ditutup turun 27 poin atau turun 0,431% di level 6.270. Level tertinggi IHSG berada di level 6.270 dan terendah berada di level 6.231. Mayoritas saham-saham di bursa global hari ini masih mengalami penurunan dimana Indeks Hangseng turun 1,22%, Dow Jones turun 1,79%, S&P 500 turun 1,65%, Shanghai turun 1,11% dan Nikkei turun 1,46%.
Dibulan Mei 2019 ini, pergerakan ekonomi global menunjukkan perlambatan di berbagai sektor perekonomian baik manufaktur, properti, konsumsi, pertambangan, agri maupun infrastruktur. Hal ini tercermin dari menurunnya produksi barang di berbagai negara akibat penurunan daya beli masyarakat secara menyeluruh.
Tak hanya itu, kata analis pasar keuangan Gunawan Benjamin, hal ini tentunya berimbas pula bagi pasar keuangan global. Bukan hanya pada nilai tukar mata uang namun juga berimbas pada investasi kedepannya termasuk saham, obligasi, reksadana dan lain sebagainya.
"Sejauh ini pasar saham masih bertahan melalui tekanan ekonomi globa. Namun hal ini tentunya perlu dukungan pemerintah agar pelemahan saham dapat tertopang oleh sentimen dalam negeri," kata Gunawan.
Sejauh ini, minimnya sentimen dalam negeri belum mampu memberikan penguatan IHSG. Terutama menjelang pengumuman hasil KPU terkait Pemilu Serentak 2019 ini, IHSG tampak tertekan dan pelaku saham cenderung melakukan wait and see. Karenanya, penurunan saham disebabkan oleh situasi politik dan ekonomi dalam negeri yang belum kondusif, masih akan terjadi.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih melemah. Rupiah diperdagangkan di kisaran level Rp 14.291 per dolar AS. Saat ini, rupiah belum mampu menguat melawan dolar AS. Begitupun, berdasarkan rilis data ekonomi dalam negeri, cadangan devisa Indonesia masih relatif stabil yakni sebesar US$ 124,3 miliar.