Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Hari ini dua kali listrik padam. Pertama saat sahur. Pemadaman kedua sekitar pukul 20.50 WIB atau ketika umat Muslim sedang menjalankan ibadah salat tarawih.
Anggota DPRD Medan, Rajuddin Sagala mempertanyakan kinerja PLN. Sebab, setiap edisi Ramadan ada pemadaman listrik, meski sebelumnya menyatakan akan tetap menjaga pasokan listrik.
"Janganlah ada alasan PLN mengatakan itu ada perawatan, masak bulan Ramadan perawatan terus. Kok tiap tahun mati lampunya selalu hampir di bulan Ramadan terus," ujarnya di Medan, Kamis (9/5/2019).
Ia meminta agar PLN dapat menjaga dan memastikan agar aliran listrik tetap menyala selama bulan Ramadan ini. Terlebih lagi ketika malam hari hingga menjelang subuh.
Sebab, pada waktu-waktu tersebut umat Islam sedang marak-maraknya menjalankan ibadah.
Politikus PKS ini mengajak PLN untuk melakukan evaluasi pascapemadaman tersebyt.
"Ini harus jadi evaluasi. Kejadian dini hari (saat sahur) dan ketika waktu salat tarawih tadi harus jadi pelajaran agar tidak lagi timbul pemadaman listrik selama Ramadan," terang anggota Komisi B DPRD Medan ini.
Seperti diberitakan, Manager Komunikasi PLN UIW Sumatera Utara Rudi Artono, dalam siaran persnya mengatakan padamnya listrik jelang sahur itu disebabkan kerusakan terjadi pada Current Transformer (CT). CT merupakan peralatan yang mengubah besaran arus dari besar ke kecil ataupun sebaliknya sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan, dengan arus 150 kV.
Sambungnya, beberapa Pembangkit seperti PLTU Nagan Raya 1 dan 2, PLTU Pangkalan Susu 2, PLTGU Belawan, ST 2.0, PLTG Marine Vessel Power Plant dan Belawan, serta PLTD AKE mengalami trip atau padam terpaksa dan harus dilakukan recovery dengan waktu yang cukup lama.
Sedangkan padam kedua kali, kata Manager Distribusi PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sumut, Taufik Hidayat, terjadi karena tekanan bahan bakar gas sangat rendah pada MVPP (Marine Vessel Power Plant) di pembangkit listrik Belawan.