Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan.Penyaluran kredit perbankan Sumatera Utara (Sumut) pada triwulan I-2019 tercatat senilai Rp 226,6 triliun. Capaian itu hanya tumbuh 4,34% dibandingkan triwulan I-2018.
Melambatnya penyaluran kredit perbankan Sumut diperkirakan karena kenaikan suku bunga kredit. Data Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumut, pada triwulan I-2019, suku bunga kredit komsumsi berada di kisaran 11,28%, kredit modal kerja sebesar 9,28% dan kredit investasi sebesar 9,91%.
Kepala BI Perwakilan Sumut, Wiwiek Sisto Widayat, mengatakan, pertumbuhan kredit perbankan Sumut pada triwulan I-2019 tersebut berada di bawah rata-rata tren pertumbuhan kredit periode yang sama 5 tahun terakhir, sebesar 7,8%. "Semua sektor memang tampak melambat pada triwulan I-2019 ini seperti sektor pertanian, industri pengolahan, konstruksi dan lainnya. Kenaikan suku bunga kredit sepertinya sangat mempengaruhi permintaaannya," katanya, Jumat (10/5/2019).
Namun, selain faktor kenaikan suku bunga, harga komoditas global yang cenderung berfluktuasi sehingga mempengaruhi sektor-sektor ekonomi utama di Sumut, juga menjadi penyebab melambatnya permintaaan kredit. Apalagi Sumut memang masih banyak mengandalkan usahanya di sektor pertanian. Tidak ayal, saat harga komoditas melempem, otomatis pendapatan warga Sumut akan turun.
Wiwiek mengatakan, permintaaan kredit diperkirakan bakal membaik di triwulan II-2019. Apalagi, jika sebelummya ada yang wait and see karena Pemilu Serentak 2019, mungkin akan mulai bergerak dan permintaaan kredit bakal naik.
"Tentu diharapkan penyalurannya bisa naik apalagi pertumbuhan kredit Sumut masih sangat rendah. Terutama jika dibandingkan dengan nasional yang sudah tumbuh sebesar 12%," kata Wiwiek.