Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kabar buruk sekaligus menyedihkan bagi wartawan, khususnya di Kota Medan. Para kuli tinta bakal kehilangan setidaknya dua narasumber kritis karena gagal terpilih kembali menjadi anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara untuk periode 2019-2024. Keduanya adalah Sutrisno Pangaribuan dan Sarma Hutajulu. Keduanya merupakan "singa" di gedung dewan, karena sikap kritisnya.
"Iya, sayang kali sepertinya Sutrisno dan Sarma nggak terpilih lagi," ujar Wakil Ketua DPD PDIP Sumut, Meinarty Rehulina Bangun menjawab wartawan saat menghadiri rekapitulasi suara Pemilu 2019, di Hotel Santika Dyandra Medan, Minggu (12/5/2019).
Sutrisno yang merupakan caleg dari daerah pemilihan Sumut 7 (Tabagsel) perolehan suaranya, ungkap Meinarty, kalah dari caleg PDIP lainya, Syahrul Effendi Siregar, yang diperkirakan akan terpilih. Sedangkan Sarma dari dapil Sumut 9 (Tapanuli Raya), dikalahkan dua pesaing di internal PDIP, yakni Pantur Banjarnahor dan Tuani Lumban Tobing.
Menurut catatan medanbisnisdaily.com, baik Sutrisno maupun Sarma, keduanya adalah anggota DPRD Sumut yang cukup kritis dalam menjalankan fungsinya. Fungsi legislatif, anggaran dan pengawasan. Sutrisno masih menjabat Ketua Komisi D dan Sarma aktif di Komisi A.
Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi, kerap mendapat kritik keras dari Sarma dan Sutrisno.
Satu ketika Edy yang merupakan mantan Pangkostrad dalam sidang paripurna dewan pernah dipaksa Sarma minta maaf kepada lembaga DPRD Sumut akibat salah bicara. Mantan Pangdam i/BB itu mengatakan akan mengevaluasi DPRD Sumut.
Edy yang kebablasan kemudian dicecar habis oleh Sarma dan Fraksi PDIP. Ketegangan berakhir setelah Edy secara negarawan minta maaf. Sesuatu yang sangat jarang terjadi.
Sutrisno tak kalah galak terhadap pemerintah, khususnya Gubernu Edy. Paham kalau Edy yang sudah menjabat gubernur delapan bulan lebih belum ada prestasinya, oleh Sutrisno dia dikatakan "asbun" alias asal bunyi.
Selain asbun, Edy juga ditudingnya tidak punya prestasi serta kerap berbuat kontroversi terlebih dalam ucapan. Hal itu persisnya beberapa waktu lalu saat Edy menyatakan akan mundur sebagai gubernur jika tidak didukung rakyat Sumut.
Sangat disayangkan jika kelak tak ada lagi Sarma dan Sutrisno duduk sebagai anggota DPRD Sumut. Wartawan kehilangan narasumber kritis, berani dan cerdas.
Selain Sutrisno dan Sarma, satu lagi narasumber kritis dari PDIP yang bakal dirindukan wartawan adalah Brilian Moktar. Dia tidak mencalonkan diri menjadi anggota legislatif pada Pemilu 2019.
Brilian Moktar, anggota DPRD Provinsi Sumatra Utara dari PDIP yang tidak akan menjabat lagi karena tidak mencalonkan diri pada Pemilu Serentak 2019,