Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Sejak dikabarkan Boydo Panjaitan diculik sesama kader PDI Perjuangan, sampai hari ini DPD Sumatera Utara yang dipimpin Japorman Saragih belum menerima laporan. Baik dari DPC Medan maupun dari Boydo. Oleh karenanya, partai belum mengambil langkah apapun guna merespon. Terlebih, oleh Badan Bantuan Hukum DPP PDIP telah turun Junimart Girsang dari Jakarta memberikan pembelaan.
"Belum ada laporan ke kita bagaimana kejadiannya, apa yang dialami dan siapa pelakunya, jadi kita belum bisa bertindak," ucap Japorman menjawab medanbisnisdaiy.com, Selasa (14/5/2019).
Japorman berasumsi dugaan penculikan yang terjadi kepada Boydo adalah persoalan internal partai. Akan berbeda halnya jika yang dihadapi dari pihak ekstern, DPD segera akan turun ke lokasi.
"Karena ini masalah internal, apakah ini masalah pribadi atau seperti apa, belum jelas," ungkapnya.
Turunnya Junimart dari Badan Bantuan Hukum DPP mendampingi Boydo disebutkan bentuk kesigapan partai membantu penanganan masalah tersebut. Pihak DPD terus mengikuti dan memantau.
Sebagaimana informasi yang beredar, Boydo disebutkan diculik (10/5/2019). Dia mengaku dianiaya didalam mobil yang membawanya oleh empat orang pelaku. Kemudian diturunkan di Jalan Flamboyan pada pukul 8 malam. Peristiwa tersebut sudah dilaporkannya ke Polda Sumut.
Boydo mengaku kecewa tidak adanya respon partai atas penculikan yang dialaminya. DPC PDIP Medan dan DPD PDIP Sumut malah menganggap kejadian tersebut seperti angin lalu.
"Saya diculik, kenapa pengurus partai di Medan dan di Sumut menganggap ini kasus sepele?" katanya saat ditemui usai sidang paripurna, di gedung DPRD Medan, Selasa (14/5/2019).
Karena tidak ada respon dari pengurus partai di Medan dan Sumut atas kejadian yang menimpanya. Boydo mengaku melaporkan kejadian ini ke Tim Hukum DPP PDIP.
"Pak Trimediya dan Pak Junimart sudah turun langsung menangani kasus ini," ucapnya.